Tak lama, seseorang keluar dari rumah sebelah dan memindahkan mobil tersebut ke dalam garasi. Sebuah pesan baru muncul di WAG RT.
“Mohon maaf jika mengganggu. Tadi kami sedang merapikan garasi, jadi titip parkir sementara di seberang rumah.”
***
Sore hari menjelang malam. Dari balkon rumah, Bella melihat seorang perempuan berusia sekitar 70-an tahun.
Perempuan tua itu membawa ransel. Awalnya, Bella melihat dia berjalan ke arah kiri dari rumah Bella, lalu belok kanan menuju jalan utama kompleks.
Beberapa menit kemudian, perempuan tua itu kembali melintas di depan rumah Bella. Dia masuk dari arah jalan utama, menuju ke arah kanan rumah Bella.
Bella merasa belum pernah melihat perempuan tua itu. Kok bawa-bawa ransel, ya? Apa isi ransel itu? Hm, mencurigakan!
Sebelum perempuan tua itu berbelok di tikungan sebelah kanan rumahnya, Bella menjepretkan kamera ponselnya.
Segera saja Bella mengirim foto perempuan itu ke WAG RT dengan pesan, “Tadi ada nenek-nenek bawa ransel melintas di depan rumah saya, menuju ke arah jalan utama kompleks. Tidak lama, dia melintas kembali dari arah jalan utama kompleks lalu belok di ujung gang. Agak mencurigakan sih, karena dia bawa-bawa ransel. Hati-hati ya, gaes.”
***
Tomo dan Bella sebetulnya bukan orang baru di kompleks tersebut. Mereka sudah menikah sekitar enam bulan yang lalu.
Tomo sendiri sudah tinggal di kompleks tersebut sejak lahir. Seingatnya, saat dia masih kecil, sering ada kerja bakti yang melibatkan seluruh warga satu RT di akhir pekan.
Saat Tomo masih duduk di bangku kelas tiga SMA, keluarga Luki baru pindah menempati rumah berjarak tiga rumah di sebelah kanan rumahnya. Sebagai pendatang baru, Luki dan istrinya serta anak tunggal mereka yang saat itu masih berusia lima tahun, berkunjung ke rumah-rumah para tetangga.