“Nggak kenal. Gak tau juga yang mana orangnya, di mana rumahnya.” Balas Tomo.
“Gak kenal kok sok akrab begitu?”
Ting, ponsel berdenting lagi.
Luki: “Ini sudah pukul 10.30, sih. Sis Gracia benar. Mari saling bertenggang rasa antar tetangga.”
“Pak dosen sok bijak,” Gerutu Bella setelah membaca komentar Luki. Mereka memang tidak saling mengenal secara dekat.
Tetapi Bella tahu bahwa tetangga yang berjarak tiga rumah di sebelah kanan rumahnya itu berprofesi sebagai dosen. Mereka pernah berjumpa di pesta pernikahan sepupu Bella, salah satu mantan mahasiswa Luki.
***
Sore hari, dari balkon rumah, Tomo melihat sebuah mobil Toyota Vellfire berwarna White Pearl terparkir di pinggir jalan seberang rumahnya. Ia melihat posisi mobil itu kurang ke pinggir sehingga berpotensi menghalangi mobil istrinya untuk masuk ke carport.
Tomo memeriksa jam di ponsel. Pukul 4.30 sore. Satu setengah jam lagi istrinya akan tiba di rumah. Bella bisa mengomel panjang pendek jika mengalami kesulitan memarkir mobil di carport rumahnya sendiri karena terhalang mobil tetangga.
Untuk mencegah huru-hara yang tidak perlu, Tomo memfoto mobil itu dari balkon rumah, lalu mengirim ke WAG RT. Ia membubuhkan pesan, “Ini mobil siapa, ya? Posisi parkirnya menghalangi jalan mobil lain, nih.”
Ting, tidak sampai semenit, tetangga seberang rumahnya menjawab.
“Mobil tetangga sebelah rumahmu, Tom, masa’ gak kenal? Ngomong-ngomong, tadi dia sudah izin parkir di depan rumah saya. Cuma sebentar, kok.”
Tomo sedikit kaget membaca pesan itu. Sungguh, dia tidak tahu jika mobil mewah tersebut milik tetangga sebelah kanan rumahnya.