Setelah Jo pamit pada Mama, Vava mengantarnya hingga ke pintu pagar. "Sampaikan salamku untuk Melin, Jo."
Jo tersenyum. Dijabatnya tangan Vava. "Sampaikan juga salamku untuk Ferry."
Vava memandangi punggung Jo yang mulai menjauh. Ia pernah sangat mencintai pemuda itu. Ia pernah memimpikan perjalanan memetik sejuta bintang bersama pemuda itu.
Kemudian, mimpinya terhempas. Cintanya yang putih dikotori pemuda itu dengan jelaga hitam. Dan ia membencinya. Benci sekali!
Vava menarik nafas lalu menghembuskannya kuat-kuat. Semua kebencian, dendam, sirna tak berbekas setelah semua masalah menjadi jelas. Berganti dengan lagu-lagu damai yang mengalun dari lubuk hatinya .....
Tamat
Siska Dewi untuk Inspirasiana
Cerpen ini pernah dimuat di Album Cerpen "Anita Cemerlang" edisi 168, Â 1 Agustus 1985
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H