Jangan remehkan "kuasa kata". Kisah di atas hanya salah satu contoh betapa kata-kata dapat memengaruhi orang lain. Kata-kata berpotensi "membunuh" atau "menghidupkan". Kata-kata yang kita ucapkan kepada orang lain pun dapat direspons secara berbeda. Orang tertentu bisa jadi termotivasi, orang lain mungkin terpukul, sekalipun kata-kata yang kita gunakan sama sekali tidak berbeda.
Definisi "kata" adalah 'unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran, serta dapat digunakan dalam berbahasa'. Adapun pengertian "berkata" adalah 'melahirkan isi hati dengan kata-kata atau berbicara'.
Berdasarkan pengertian "kata" dan "berkata" di atas, ada dua pengertian yang perlu kita pahami.
Satu, Kata berupa verbal dan nonverbal
Kata sebagai unsur bahasa dapat diucapkan atau dituliskan. Jadi, "kata" tidak sebatas yang keluar dari mulut kita secara lisan (nonverbal), tetapi dapat juga berupa tulisan (verbal). Dalam bentuk tulisan, kata dapat berupa tulisan di atas kertas atau tulisan berbentuk digital, seperti pesan pendek (SMS), obrolan (chat) dan surel atau surat elektronik (email).
Dua, Kata-kata yang keluar dari hati
Kata yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran seharusnya melalui tahap filter atau dicerna terlebih dahulu sebelum dituangkan atau diucapkan. Jadi, tidak asal mengatakan atau menuliskan. Dengan demikian, kata yang kita keluarkan benar-benar merupakan kata-kata pilihan yang baik dan benar.
Santun dalam berkata-kata
Pada Pilpres 2019, dunia mayantara diramaikan oleh saling hujat dan saling ejek antara kubu cebong dan kampret yang berafiliasi pada tokoh capres/cawapres tertentu. Akibatnya, ujaran kebencian itu menyulut permusuhan dan perkelahian. Malahan di Madura sampai menelan korban jiwa. Belakangan, beberapa orang harus di penjara karena menghina presiden.
Belajar dari peristiwa itu, hendaklah kita menjadi orang santun dalam berkomunikasi. Kita mesti menggunakan kata demi kata dengan arif dan bijak. Dalam menulis pun demikian. Gagasan yang kita tuangkan ke dalam tulisan dapat menguap dengan mudah apabila kata per kata yang kita gunakan tidak mencerminkan kebaikan.
Nah, tulisan yang baik akan mempertimbangkan 4 hal berikut.