Bagi pasangan muda yang baru saja menikah. Indahnya kehidupan setelah menikah tentu menjadi salah satu hal yang sangat ingin dirasakan. Apalagi di saat usia pernikahan yang tengah hangat-hangatnya. Banyak sekali momen indah yang dirasakan, dan semua itu pasti akan membekas di ingatan.
Meski begitu, yang namanya masalah pasti tetap akan ada dalam hubungan pernikahan. Mungkin seminggu atau sebulan setelah menikah semuanya masih baik-baik saja, tapi bagaimana setelah berbulan-bulan? Pasti bakal ada masalah yang datang untuk menguji pernikahan.
Salah satu penyebab masalah dalam pernikahan biasanya adalah karena adanya campur tangan orang lain dalam kehidupan kita. Misalnya omongan tetangga, atau bisa jadi omongan mertua.
Inilah enam kiat jitu menjaga hubungan baik menantu dengan mertua. Apa saja? Mari kita ulik.
Budaya Tinggal di Rumah Mertua
Di beberapa daerah, pasangan yang baru menikah biasanya akan tinggal bersama mertua. Ada yang tinggal di rumah orangtua pihak lelaki, atau ada juga di rumah orangtua si perempuan. Ini tergantung adat yang berlaku di daerah mana kita menikah.
Meski begitu, ada juga pasangan yang baru menikah langsung tinggal di rumah sendiri, baik itu rumah sewa ataupun milik pribadi. Lagi-lagi ini keputusan dari pasangan tersebut mau seperti apa.
Namun, beda halnya dengan pasangan yang masih pas-pasan dalam hal finansial. Tinggal di rumah mertua bisa menjadi solusi lantaran belum mampu beli rumah sendiri.
Nah berawal dari sinilah ancaman terjadi masalah mulai muncul. Ya, omongan mertua.
Dilema Pasangan Muda yang Tinggal di Rumah Mertua
Biasanya diawal pernikahan, hubungan mertua dan menantu masih biasa-biasa saja. Ini disebabkan karena mungkin mertua belum mengenal menantu seutuhnya. Namun lama kelamaan karena mungkin si menantu sedikit bermalas-malasan, ujung-ujungnya sindiran mertua pun mulai dilontarkan.
Lalu, bermacam tanggapan pun mulai hadir. Jika menantunya adalah orang yang sabar. Omongan mertua tentu mampu dia terima dan bersabar selebihnya. Jika memang menantunya itu adalah orang yang cepat berubah.Â
Misalnya ketika mertua kesal lantaran si menantu sering bermalas-malasan, maka si menantu akan berusaha untuk giat bekerja. Hingga akhirnya mertua pun tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Lalu masalah bisa menjadi semakin besar tatkala istri malah memihak mertua ketimbang kalian. Dia lebih setuju dengan perkataan ibunya ketimbang mendengarkan penjelasan suami.
Padahal kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan anaknya. Namun karena sudah terlanjur terkena hasutan tetangga, mertua pun tidak mau menerima alasan apapun yang kita berikan. Ribet, ya .
Nah, untuk mengatasi omongan mertua tersebut. Berikut akan saya sajikan enam kiat jitu menjaga hubungan harmonis menantu dan mertua. Yuk silakan disimak.
Pertama, Cari Pasangan yang Bijak Menyikapi Sebuah Keadaan
Pasangan yang baik dan bijak adalah yang utama. Sering sekali ketika ada sebuah masalah, pasangan kita yang seharusnya ikut memikirkan solusi bersama kita malah membuat masalah tersebut semakin membesar.
Ini juga berlaku dalam menghadapi mertua. Jika kamu yakin dirimu memang sudah benar, maka pastikan pasangan memihakmu bukan malah sebaliknya. Sama-sama mencari solusi dari semua permasalahan yang terjadi.
Maka menjadi sebuah hal yang sangat mendasar ketika memilih pasangan itu harus lebih teliti dan hati-hati. Mendapat pasangan yang baik dan bijak adalah sebuah keberuntungan yang sangat patut disyukuri.
Kedua, Sabar, Jangan Pernah Membalas
Sabar adalah sebuah keharusan ketika menghadapi omongan mertua yang tak karuan. Jangan pernah membalas omongan mertua yang tidak patut untuk dibalas.Â
Hal ini akan membuat hubungan kita dan mertua tetap menjadi baik. Meskipun tetap kesal, nyatanya sabar cukup manjur diterapkan tatkala ocehan mertua semakin menjadi-jadi.
Ketiga, Introspeksi Diri
Ini yang tidak banyak orang lakukan. Bisa jadi ocehan mertua itu berawal dari kita yang sering membuat masalah.
Mungkin kamu bermalas-malasan, tidak mau bekerja, tidak bertanggung jawab pada anaknya. Orangtua mana yang tidak marah? Intropeksi diri bisa menjadi solusi agar masalahmu dengan mertua bisa teratasi.
Keempat, Jangan Terlalu Sering Berinteraksi dalam Waktu yang Lama
Banyak ngomong banyak salah. Begitulah manusia. Maka untuk menghadapi dan menghindari masalah dengan mertua, jangan banyak mengobrol dengannya.
Bukan berarti kita tidak peduli dan tidak menghargainya ya. Maksudnya adalah mengobrol boleh, namun tetap dalam batas kewajaran.
Kelima, Berusaha Menerima Kekurangan Mertua
Tip selanjutnya adalah menerima kekurangan mertua. Maklumi saja sikapnya. Jika kamu bersikap begini, rasa kesal di hati kemungkinan besar akan mudah teratasi.Â
Menerima kekurangan mertua bisa menjadi salah satu solusi yang patut kita coba tatkala menghadapinya.
Keenam, Pindah Rumah dan Mulai Hidup Mandiri
Ini opsi terakhir. Pindah rumah dan mulai hidup mandiri. Jika secara finansial sudah cukup, maka pindah dari rumah mertua bisa menjadi solusi terakhir agar kamu tidak terus menerus kena semprot mertua.
Dengan pindah rumah setidaknya hal ini akan meminimalisir diri kita berdebat dengan mertua. Mulai hidup mandiri tanpa ada yang mencampuri.
Nah, itu dia beberapa cara yang bisa kita lakukan tatkala dirimu terus menjadi omongan mertua. Juga perlu diingat, setiap perbuatan apapun itu, jangan pernah lakukan ketika sedang marah, berpikirlah sebelum bertindak.Â
Seburuk apapun mertuamu, itu adalah orangtua dari pasanganmu, maka hargailah mereka.
 Muhammad Nauval untuk Inspirasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H