Lalu, bermacam tanggapan pun mulai hadir. Jika menantunya adalah orang yang sabar. Omongan mertua tentu mampu dia terima dan bersabar selebihnya. Jika memang menantunya itu adalah orang yang cepat berubah.Â
Misalnya ketika mertua kesal lantaran si menantu sering bermalas-malasan, maka si menantu akan berusaha untuk giat bekerja. Hingga akhirnya mertua pun tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Lalu masalah bisa menjadi semakin besar tatkala istri malah memihak mertua ketimbang kalian. Dia lebih setuju dengan perkataan ibunya ketimbang mendengarkan penjelasan suami.
Padahal kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan anaknya. Namun karena sudah terlanjur terkena hasutan tetangga, mertua pun tidak mau menerima alasan apapun yang kita berikan. Ribet, ya .
Nah, untuk mengatasi omongan mertua tersebut. Berikut akan saya sajikan enam kiat jitu menjaga hubungan harmonis menantu dan mertua. Yuk silakan disimak.
Pertama, Cari Pasangan yang Bijak Menyikapi Sebuah Keadaan
Pasangan yang baik dan bijak adalah yang utama. Sering sekali ketika ada sebuah masalah, pasangan kita yang seharusnya ikut memikirkan solusi bersama kita malah membuat masalah tersebut semakin membesar.
Ini juga berlaku dalam menghadapi mertua. Jika kamu yakin dirimu memang sudah benar, maka pastikan pasangan memihakmu bukan malah sebaliknya. Sama-sama mencari solusi dari semua permasalahan yang terjadi.
Maka menjadi sebuah hal yang sangat mendasar ketika memilih pasangan itu harus lebih teliti dan hati-hati. Mendapat pasangan yang baik dan bijak adalah sebuah keberuntungan yang sangat patut disyukuri.
Kedua, Sabar, Jangan Pernah Membalas