Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Keindahan Taman 1.000 Bunga Desa Raya, Tersemai Kesejahteraan dan Kemandirian Desa

9 April 2021   21:57 Diperbarui: 9 April 2021   21:57 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan di salah satu sudut Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)

Manajer BUMDes Arih Ersada dan Kepala Desa Raya menerima hadiah BUMDes Terbaik I Tingkat Provinsi Sumatera Utara, 2019
Manajer BUMDes Arih Ersada dan Kepala Desa Raya menerima hadiah BUMDes Terbaik I Tingkat Provinsi Sumatera Utara, 2019

Desa BRILian adalah sebuah program desa percontohan dari Bank BRI, yang diperuntukkan bagi desa yang dianggap tanggap, tangguh, dan tetap berinovasi di masa pandemi. Desa-desa BRILian ini dipandang bisa menginspirasi desa lainnya untuk maju dan mensejahterakan masyarakatnya. Selama program berlangsung, ratusan desa mendapat literasi dasar, digital, dan bisnis dengan melibatkan para aparat, tokoh masyarakat, serta BUMDes di masing-masing desa.

Dari penjelasan nande Vivi, rata-rata tingkat kunjungan wisatawan ke lokasi ini pada hari biasa mungkin sekitar 100-200 orang per hari. Namun, pada akhir pekan, terutama pada hari Minggu bisa mencapai 1.000 orang pada Minggu biasa. Namun, pada hari libur tertentu, misalnya pada saat libur Imlek yang baru lalu, jumlah kunjungan bisa mencapai 2.000 orang.

Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Biaya masuk ke lokasi ini juga cukup murah, yakni hanya Rp5.000/ orang. Biaya ini diperuntukkan sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan sarana prasarana di lokasi taman bunga maupun untuk perawatan bunga-bunga yang memenuhi area taman, disamping dukungan dana desa tentunya.

Dari taman seluas 4,5 hektar yang mungkin masih digarap sekitar 30% ini, kita bisa belajar bahwa aspek sosial masyarakat desa bila dikelola dengan baik, merupakan sebuah kekuatan untuk pengembangan aspek usaha yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan dibarengi aspek pemberdayaan, maka potensi desa itu akan kembali dalam bentuk dampak positif yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan kemandirian masyarakat desa.

Pembangunan dan pembenahan lokasi Taman 1.000 Bunga ini adalah sejak sekitar Maret 2020 yang lalu. Mulai dibuka untuk kunjungan wisatawan pada Januari 2021 yang lalu.

Namun, potensinya sudah menggaet tidak saja perhatian wisatawan yang tertarik dengan tampilan nuansa alam yang instagramable, tapi juga para mahasiswa jurusan pariwisata. Sebagaimana mahasiswa sekolah tinggi perhotelan dari Medan dan Yogyakarta yang telah melaksanakan magang dan belajar soal pengelolaan BUMDes Desa Wisata di lokasi ini.

Selain menikmati bunga-bunga sambil berfoto ria di tempat ini, kita juga bisa menikmati sajian makanan dan minuman yang disajikan pada cafe yang ada di tengah taman ini. Juga ada miniatur menara Eiffel, kincir angin seperti di Amsterdam, dan juga jembatan gantung, yang bisa jadi spot menarik untuk berfoto, lho. Ada juga tempat menyewa kostum untuk berfoto, harga sewanya Rp25.000/ stel dan bisa dipakai selama yang kita mau saat menikmati alam di tempat ini. Hehe.

Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Memang belum seperti taman bunga Hitsujiyama Park di Jepang. Ya, Masih banyak hal yang perlu dibenahi, iya. Namun, semangat di balik lahirnya taman ini patutlah disebut sebagai inkubator kemandirian.

Sebagai sebuah rintisan, Taman 1.000 Bunga bisa membantu lahirnya inspirasi, perluasan wawasan, dan motivasi peningkatan kinerja bagi desa-desa lainnya di Tanah Karo secara umum, untuk juga mengusahakan yang terbaik bagi desanya. Sebab kesejahteraan desa sudah barang tentu juga merupakan kesejahteraan bagi warganya.

Membangun dari desa bukan sekadar mimpi, sebab ketangguhan masyarakat desa dengan inovasi yang didukung oleh teknologi digital, serta kebutuhan manusia untuk berwisata dengan aman seperti saat ini, sangat memungkinkan semangat membangun dari desa berlangsung secara berkesinambungan. Desa wisata adalah salah satu masa depan kesejahteraan dan kemandirian desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun