Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Keindahan Taman 1.000 Bunga Desa Raya, Tersemai Kesejahteraan dan Kemandirian Desa

9 April 2021   21:57 Diperbarui: 9 April 2021   21:57 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)

Dari Taman 1.000 Bunga tersemai sejuta harapan, bahwa keindahan yang dijaga dan dikelola dengan baik akan juga melahirkan kesejahteraan dan kemandirian bagi desa. Satu desa yang sejahtera dan mandiri akan menularkan inspirasi ke desa-desa lainnya di Indonesia.

Pemahaman awam soal desa kini mungkin tidak sepenuhnya sama dengan gambaran umum desa dalam paradigma lama. Desa tidak selalu identik dengan ketertinggalan, kumuh, kolot, dan lain sebagainya yang menggambarkan keterbatasan.

Setidaknya dalam dua periode pemerintahan terakhir ini, membangun dari desa dijadikan sebagai suatu kebijakan prioritas pembangunan nasional. Kebijakan ini tentu saja menjadi sebuah kesempatan yang baik untuk direspons oleh masyarakat dan pemerintah desa bagi kemajuan dan kesejahteraan desa.

Tidak mengherankan, bila dalam 5 sampai 10 tahun terakhir ini kita semakin banyak menemukan kisah inspiratif dan menarik dari desa. Baik tentang sosok tokoh inspiratif, kehidupan sosial dan budaya masyarakat desa yang unik, maupun munculnya berbagai destinasi wisata yang instagramable di pedesaan, yang sebelumnya belum pernah dikenal oleh masyarakat luas.

Taman 1.000 Bunga Desa Raya

Hal inilah yang juga sedang berlangsung di sebuah desa yang bernama Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Desa ini sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil bunga di Tanah Karo dan sekitarnya, tapi sebatas dipasarkan dalam bentuk komoditi hasil pertanian/ perkebunan.

Adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Arih Ersada, yang menggagas potensi pertanian bunga desa Raya sebagai potensi objek wisata masa depan. Setidaknya sejak dua tahun terakhir, orang-orang lokal dan regional semakin akrab dengan nama Taman 1.000 Bunga Desa Raya, sebagai embrio destinasi wisata baru yang lahir dari inisiatif warga desa sendiri.

Taman ini menempati lahan seluas 4,5 hektare. Sebagaimana wawancara singkat saya dengan nande (ibu, bahasa Karo) Vivi pada sebuah kesempatan berkunjung ke lokasi ini, bahwa lahan ini merupakan milik keluarga bapak Vivi, pak Raymond Ketaren. Keluarga ini menyediakan lahannya untuk dikelola oleh BUMDes sebagai salah satu usaha desa melalui objek wisata taman bunga.

Pengembangan Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Pengembangan Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Pemandangan di salah satu sudut Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Pemandangan di salah satu sudut Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Sama seperti nama BUMDes ini, arih ersada, yang berarti musyawarah mufakat. Ini menggambarkan bahwa komitmen, kebersamaan, dan kolaborasi masyarakat bersama pemerintah desa, disadari sebagai faktor yang sangat menentukan berhasil tidaknya usaha-usaha yang dijalankan melalui BUMDes, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian desa. Termasuk pengelolaan dan masa depan Taman 1.000 Bunga ini.

Bukti nyata komitmen dan semangat pengelolaan BUMDes ini untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan dan kemandirian melalui pengelolaan desa wisata bukan kaleng-kaleng. BUMDes Arih Ersada Desa Raya berhasil menjadi BUMDes terbaik pertama tingkat provinsi Sumatera Utara pada tahun 2019 yang lalu. Kemudian pada tahun 2021 ini, desa ini juga menduduki peringkat 13 terbaik dari 1.000 desa dalam sebuah program penilaian desa yang bertajuk Desa BRILian.

Manajer BUMDes Arih Ersada dan Kepala Desa Raya menerima hadiah BUMDes Terbaik I Tingkat Provinsi Sumatera Utara, 2019
Manajer BUMDes Arih Ersada dan Kepala Desa Raya menerima hadiah BUMDes Terbaik I Tingkat Provinsi Sumatera Utara, 2019

Desa BRILian adalah sebuah program desa percontohan dari Bank BRI, yang diperuntukkan bagi desa yang dianggap tanggap, tangguh, dan tetap berinovasi di masa pandemi. Desa-desa BRILian ini dipandang bisa menginspirasi desa lainnya untuk maju dan mensejahterakan masyarakatnya. Selama program berlangsung, ratusan desa mendapat literasi dasar, digital, dan bisnis dengan melibatkan para aparat, tokoh masyarakat, serta BUMDes di masing-masing desa.

Dari penjelasan nande Vivi, rata-rata tingkat kunjungan wisatawan ke lokasi ini pada hari biasa mungkin sekitar 100-200 orang per hari. Namun, pada akhir pekan, terutama pada hari Minggu bisa mencapai 1.000 orang pada Minggu biasa. Namun, pada hari libur tertentu, misalnya pada saat libur Imlek yang baru lalu, jumlah kunjungan bisa mencapai 2.000 orang.

Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Biaya masuk ke lokasi ini juga cukup murah, yakni hanya Rp5.000/ orang. Biaya ini diperuntukkan sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan sarana prasarana di lokasi taman bunga maupun untuk perawatan bunga-bunga yang memenuhi area taman, disamping dukungan dana desa tentunya.

Dari taman seluas 4,5 hektar yang mungkin masih digarap sekitar 30% ini, kita bisa belajar bahwa aspek sosial masyarakat desa bila dikelola dengan baik, merupakan sebuah kekuatan untuk pengembangan aspek usaha yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan dibarengi aspek pemberdayaan, maka potensi desa itu akan kembali dalam bentuk dampak positif yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan kemandirian masyarakat desa.

Pembangunan dan pembenahan lokasi Taman 1.000 Bunga ini adalah sejak sekitar Maret 2020 yang lalu. Mulai dibuka untuk kunjungan wisatawan pada Januari 2021 yang lalu.

Namun, potensinya sudah menggaet tidak saja perhatian wisatawan yang tertarik dengan tampilan nuansa alam yang instagramable, tapi juga para mahasiswa jurusan pariwisata. Sebagaimana mahasiswa sekolah tinggi perhotelan dari Medan dan Yogyakarta yang telah melaksanakan magang dan belajar soal pengelolaan BUMDes Desa Wisata di lokasi ini.

Selain menikmati bunga-bunga sambil berfoto ria di tempat ini, kita juga bisa menikmati sajian makanan dan minuman yang disajikan pada cafe yang ada di tengah taman ini. Juga ada miniatur menara Eiffel, kincir angin seperti di Amsterdam, dan juga jembatan gantung, yang bisa jadi spot menarik untuk berfoto, lho. Ada juga tempat menyewa kostum untuk berfoto, harga sewanya Rp25.000/ stel dan bisa dipakai selama yang kita mau saat menikmati alam di tempat ini. Hehe.

Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Taman 1000 Bunga Desa Raya (Dokpri)
Memang belum seperti taman bunga Hitsujiyama Park di Jepang. Ya, Masih banyak hal yang perlu dibenahi, iya. Namun, semangat di balik lahirnya taman ini patutlah disebut sebagai inkubator kemandirian.

Sebagai sebuah rintisan, Taman 1.000 Bunga bisa membantu lahirnya inspirasi, perluasan wawasan, dan motivasi peningkatan kinerja bagi desa-desa lainnya di Tanah Karo secara umum, untuk juga mengusahakan yang terbaik bagi desanya. Sebab kesejahteraan desa sudah barang tentu juga merupakan kesejahteraan bagi warganya.

Membangun dari desa bukan sekadar mimpi, sebab ketangguhan masyarakat desa dengan inovasi yang didukung oleh teknologi digital, serta kebutuhan manusia untuk berwisata dengan aman seperti saat ini, sangat memungkinkan semangat membangun dari desa berlangsung secara berkesinambungan. Desa wisata adalah salah satu masa depan kesejahteraan dan kemandirian desa.

Salam orang desa.


Ditulis oleh TT van de Karr untuk Inspirasiana.

Rujukan:

www.cnbcindonesia.com

www.suara.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun