Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kenangan Kisah-kisah Unik Gajah Kerdil Kalimantan di Nunukan

18 Maret 2021   10:14 Diperbarui: 18 Maret 2021   10:13 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawanan gajah kerdil kalimantan - nationalgeographic.grid.id

Kisah ketiga saya dengar ketika saya ikut rombongan naik kapal ke kampung di hulu sungai. Warga berkata, jika nanti berjumpa kawanan gajah melintas di sungai, perjalanan harus dibatalkan. Wajib pulang ke rumah.

Ini adalah pantangan adat. Warga setempat meyakini, menjumpai gajah yang melintas di sungai adalah tanda bahwa akan ada bahaya di depan nanti. Gajah Kalimantan menjadi tanda bahwa jika perjalanan nekat dilanjutkan, akan terjadi sesuatu musibah.

Saya sebagai "orang luar" mencoba memahami logika di balik kearifan lokal ini. Menurut saya, di balik pantangan adat ini ada nilai penghargaan terhadap hewan sebagai bagian integral dari kehidupan manusia.

Hewan seperti gajah pun berperan sebagai makhluk penyampai pesan pada manusia. Hewan bukan spesies rendahan yang bisa diperlakukan sesukanya oleh manusia yang merasa diri paling berkuasa di alam. 

Wasana kata

Memang benar, saya belum sempat melihat langsung gajah Kalimantan di Nunukan. Akan tetapi, kisah-kisah tentang gajah dan juga kotoran si gajah sudah lebih dari cukup untuk menimba kearifan tentang alam. 

Salam hormat kita untuk para "nenek" di Kalimantan dan juga warga sekitar yang sangat arif menjaga kelestarian makhluk lembut ciptaan Tuhan. Salam lestari. 

R.B untuk Inspirasiana. Hargai hak cipta. Bagikan dalam bentuk artikel Kompasiana saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun