Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mari Pahami dan Wujudkan Lima "Philosophy of Water" dalam Hidup Kita

19 Februari 2021   12:26 Diperbarui: 19 Februari 2021   13:01 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesona Keindahan Tersembunyi dari Objek Wisata di Mamasa (KOMPAS.COM/JUNAEDI)

Apa yang bisa kita pelajari dari the water sebagaimana dipaparkan Matt Ancient? Tidak salah lagi, fleksibilitas atau kemampuan menyesuaikan diri dengan keadaan.

Kalau air menyesuaikan dirinya mengikuti tempat atau wadah, maka manusia mesti fleksibel dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia akan selamat.

4. Mengayomi dan Melayani

Pesona Keindahan Tersembunyi dari Objek Wisata di Mamasa (KOMPAS.COM/JUNAEDI)
Pesona Keindahan Tersembunyi dari Objek Wisata di Mamasa (KOMPAS.COM/JUNAEDI)

Di samping fleksibilitas itu, air juga memiliki karakter mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Dari dataran tinggi ke dataran rendah.

Lalu, pelajaran apa yang bisa diambil dari sifat ini? Sifat air yang selalu mengalir ke tempat yang rendah bisa disepadankan dengan sifat rendah hati pada manusia. Ia tidak tinggi hati atau sombong dengan “ketinggian”-nya.

Kalau ia seorang pemimpin, maka dia akan bersifat mengayomi dan melayani masyarakatnya. Tidak ada sifat egois di sini. Karena  ia berada di posisi atas sebagai pemimpin, maka ia seyogianya melayani orang-orang yang ada di bawahnya.

Dengan demikian, sifat air diumpamakan bagai sifat pemimpin yang melayani, bukan dilayani. Pemimpin yang melayani akan menjadi sumber kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya.

5. Menguatkan Hati

Selanjutnya, air juga bersifat memenuhi ruang-ruang kosong. Filosofinya adalah, manusia yang baik adalah manusia yang mengisi kekosongan hati dengan menghibur atau dengan menguatkan hati orang di sekitarnya yang terlanda kesulitan.

Ia siap menjadi penolong bagi sesamanya yang sedang membutuhkan bantuan. Suka menolong sesama atau suka berbagi. Karena, sejatinya, kebahagiaan batin bisa dicapai dengan membantu mereka yang membutuhkan pertolongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun