Hati Maya berbunga-bunga. Air matanya seakan tak terbendung. Ia tak bisa berkata apa-apa. Hanya terpaku menatap Roy.
"Setelah menikah, aku mau kamu ikut ke Jepang. Kita bisa bahagia di sana," pinta Roy.
"Tapi, ada satu syarat," ucapnya.
"Apa?" jawab Maya pelan.
Roy menghela nafas dan berkata, "Aku mau, kita menunda kelahiran. Lima tahun saja."
"Kenapa?" tanya Maya kebingungan.
"Demi karier, aku mau fokus," jawab Roy.
Maya terdiam, ia berpikir mendalam. Menutup matanya sekejap dan berkata, "Maaf, sebaiknya kamu cari yang lain."
Pintu tertutup. Maya mengusir Roy dengan halus. Membiarkan orang yang dinantikan selama ini, kembali hilang dari hidupnya.
"Billie, kuy anter belanja bulanan," ucap Maya.
"Kuy, segera meluncur," jawab Billie dari ujung telepon.