Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sudah Tahu Dua Kunci Bahagia Setiap Saat?

19 Desember 2020   12:30 Diperbarui: 19 Desember 2020   12:39 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bahagia - pexels.com

ilustrasi berpikir positif - pixabay.com
ilustrasi berpikir positif - pixabay.com
Prasangka baik itu menjauhkan kita dari pikiran-pikiran buruk tentang suatu hal. Semisal, hari ini kita baru saja mendapat omelan dari bos di kantor karena satu hal yang sepele. Mungkin saja karena hal itu kita jadi merasa kesal, namun dengan berprasangka baik bahwa mungkin saja saat itu bos sedang bersamaan memiliki masalah hingga suasana hatinya tidak baik, sehingga kita pun juga terkena imbas.

Dalam jurnal Proyeksi yang berjudul “Konsep Berpikir Positif dalam Perspektif Psikologi Islam dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental”, dituliskan bahwa pola berpikir merupakan hal yang cukup berpengaruh pada fungsi psikologis seseorang. Baik buruknya persepsi seseorang dalam memandang  suatu hal, tentunya akan berdampak pada fungsi psikologisnya.

Emosi seseorang akan mudah terkontrol dengan selalu membiasakan diri berpikir positif. Emosi yang tidak meledak-ledak memberikan kita ketenangan hati yang tentu saja tidak menjauhkan kita dari rasa bahagia.

Sebagai penutup, dijelaskan pula dalam kalam ilahi tentang tidak baiknya kita berprasangka buruk. Arti dari ayat tersebut adalah:

 “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”

Nah, setelah membaca tulisan ini, tidakkah kamu akan segera menggunakan kunci yang sudah kamu pegang itu sekarang?

Ditulis oleh Firda Fatimah untuk Inspirasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun