Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengatasi Rasa Takut pada Hantu Masa Lalu dan Masa Depan

24 Oktober 2020   08:28 Diperbarui: 24 Oktober 2020   09:50 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang pikiran dari masa lalu menjadi hantu yang memburu, menjadikan kita hanya diam membeku. Seperti lumpuh, tidak dapat memberi diri kesempatan untuk melangkah maju, hanya bertikai dengan penyesalan yang tiada henti.

Jangan mengira pikiran masa depan tak dapat menjadi pemicu bagi kita untuk selalu merasa ingin mengejar lebih, lebih, dan lebih lagi. Tiada pernah rasa puas itu hadir. Cukup, bukan lagi menjadi sebuah keindahan batin.

Dapatkah kita menyimpan kebahagiaan untuk esok hari? Mampukah kita mengambil kebahagiaan dari masa lalu? Tidak, bukan? Kebahagiaan itu ada saat ini. Untuk saat ini. Bersyukur, untuk kebahagiaan ini.

Sebagaimana penderitaan, maka cukuplah kebahagiaan untuk hari ini. Esok punya kebahagiaannya sendiri.

Bila kita merasa sendiri, dan hantu masa lalu mendatangi, cobalah sadari. Tariklah satu nafas, beri jeda, hembuskan lagi, beri jeda, lalu ambil nafas lagi.

Kita pun bisa mencoba butterfly hug. Letakkan tangan kanan ke pundak kiri, Dan tangan kiri ke pundak kanan. Sembari berlatih siklus napas, tepukkan jemari di atas pundak kita.

Sobat, apakah saat ini kau baru berada di situasi yang sama dengan cerita di atas? Bangkitlah, Kawan. Kau tidak sendirian. Masih ada jalan keluar. Masih ada jalan terbuka untukmu. Masih ada harapan bagi kita. Percayalah.

*Artikel ini ditulis untuk Inspirasiana, written by @lintang 

(ed. K71) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun