Teknologi AI bisa menjadi substitusi dari penggunaan LMS, pendeteksi plagiarisme, membantu proses penilaian, mempersonalisasi pembelajaran, dll.
6. Memanfaatkan Media Sosial
Penggunaan media sosial saat ini tidak hanya ditujukan bagi orang dewasa. Tak sedikit anak-anak (pelajar) yang cukup mengerti cara menggunakan media sosial. Sehingga, penggunaan media sosial bukanlah suatu yang asing, karena biasa diakses sehari-hari.
Kebiasaan dalam menggunakan media sosial ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan. Siswa bisa diberikan keleluasan dalam belajar atau mengerjakan tugas melalui media sosial. Selain melibatkan proses belajar dengan sesuatu yang sudah akrab bagi siswa, hal ini juga mendorong kreativitas mereka.
7. Podcast
Ada banyak konten menarik yang bertemakan pendidikan. Salah satu jenis konten yang cocok dengan gaya belajar audio ialah podcast. Guru dapat melibatkan podcast berupa penelitian dasar tentang topik akademis, motivasi, wawancara, ceramah, dan kursus online.
8. Pembelajaran Cloud Computing
Bagi guru, metode belajar ini mungkin tidak asing. Cara pembelajaran cloud computing dilakukan secara jarak jauh. Berbeda dengan pembelajaran jarak jauh secara langsung (mempertemukan guru dengan siswa), metode ini memungkinkan peserta didik mengakses materi pembelajaran kapanpun dan dimanapun, sesuai dengan keinginan menuntaskan kelasnya.
9. Menggunakan PPT Interaktif
Sebelumnya presentasi pembelajaran hanya berupa rangkaian kalimat panjang dengan design template standar. Seolah memindahkan materi di buku ke dalam slide. Hasilnya peserta didik kurang fokus memperhatikan penjelasan, hingga merasa bosan.
Bila penyampaian presentasi ingin lebih menarik, kita perlu usaha lebih dan harus kreatif membuatnya. Sayangnya, membuat presentasi yang menarik memang membutuhkan proses lebih lama. Apalagi perlu menambahkan element pendukung dan memperhatikan unsur desain lainnya.