Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Geothermal: Sumber Energi Bersih dengan Tantangan yang Tak Bisa Diabaikan

10 Januari 2025   18:19 Diperbarui: 10 Januari 2025   18:19 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, pertanyaan apakah pihak-pihak yang punya kepentingan terkait geothermal di Mataloko dan Sokoria sudah serius memperhitungkan dampak bagi pencemaran air tanah? 

Dampak negative mesti serius diperhitungkan dan dihindari daripada setelah terjadi dan tidak ada seorangpun yang berani bertanggungjawab. 

Karena itu, upaya pencegahan terjadinya pencemaran jauh lebih baik, daripada pertimbangan lainnya.

Risiko Kerusakan Habitat dan Permukaan Tanah

Pembangunan fasilitas geothermal sering memerlukan area yang luas untuk pengeboran dan infrastruktur. Aktivitas ini dapat menyebabkan deforestasi, menghilangkan habitat alami, dan mengganggu ekosistem. 

Menurut The Geothermal Frontier karya John W. Lund (Renewable Energy Press, 2015), ekstraksi cairan panas dalam jumlah besar dapat memicu penurunan permukaan tanah (subsidence), yang berdampak signifikan pada lingkungan sekitar. 

Apalagi dalam konteks topografi Mataloko dan Sokoria, wilayah yang tidak pernah luput dari cerita longsor. Tentu saja berdampak pada area pemukiman masyarakat dan area perkebunan.

Risiko Kesehatan dan Aktivitas Seismik

Hidrogen sulfida yang dilepaskan dari fasilitas geothermal tidak hanya mencemari udara, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia. 

Dalam konsentrasi tinggi, gas ini dapat menyebabkan iritasi pernapasan hingga keracunan fatal. Sebagaimana dijelaskan dalam Environmental Aspects of Geothermal Energy (Elsevier, 2016) oleh Ingrid Stober dan Kurt Bucher, pengelolaan emisi gas menjadi tantangan utama dalam industri geothermal.

Selain itu, aktivitas reinjeksi air ke dalam tanah berpotensi memicu gempa bumi kecil (induced seismicity). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun