Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Geothermal: Sumber Energi Bersih dengan Tantangan yang Tak Bisa Diabaikan

10 Januari 2025   18:19 Diperbarui: 10 Januari 2025   18:19 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan mudah tergiur untuk berpolemik panjang tanpa mempertimbangkan refleksi mendalam terhadap dampak nyata yang sulit dipulihkan. Energi geothermal tidak boleh menjadi ajang polemik yang dipengaruhi oleh sogokan atau iming-iming bayaran tinggi, tetapi harus ditempatkan sebagai opsi fundamental yang memprioritaskan keseimbangan antara lingkungan dan kesejahteraan manusia. | Ino Sigaze.

Dalam upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menekan emisi gas rumah kaca, energi terbarukan terus menjadi sorotan utama. 

Salah satu solusi yang sering dipandang ideal adalah energi geothermal. Nah, baru-baru ini muncul polemic terkait geothermal yang direncanakan akan dikembangkan di Flores, yakni di Mataloko dan Sokoria. 

Sebagai satu polemic tentu saja, topik ini masih menjadi perdebatan secara khusus di tengah masyarakat Flores. Sorotan argumentasi pasti datang dari berbagai institusi dan pihak yang tentu saja punya refleksi dan keberpihakan masing-masing. 

Namun, ada hal yang perlu diketahui oleh public bahwa di balik potensi besar yang ditawarkan geothermal, terdapat dampak negatif yang tidak boleh diabaikan.

Emisi Gas dan Pencemaran Lingkungan

Meskipun sering dipromosikan sebagai sumber energi bersih, proses ekstraksi geothermal tidak sepenuhnya bebas dari emisi. 

Dalam bukunya Geothermal Energy: Renewable Energy and the Environment (Taylor & Francis Group, 2011), William E. Glassley menjelaskan bahwa eksploitasi geothermal dapat melepaskan gas seperti karbon dioksida (CO), hidrogen sulfida (HS), dan metana (CH). 

Meskipun emisinya lebih kecil dibandingkan bahan bakar fosil, kontribusi terhadap pemanasan global tetap menjadi perhatian.

Selain itu, air panas dari reservoir geothermal sering mengandung logam berat seperti arsenik dan merkuri, yang jika tidak dikelola dengan baik dapat mencemari air tanah. 

Sebagaimana diuraikan dalam buku Environmental Impacts of Geothermal Energy oleh Mary H. Dickson dan Mario Fanelli (Springer, 2004), "Pengelolaan limbah cair geothermal sangat penting untuk mencegah pencemaran sumber air lokal." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun