Rasa syukur juga ditekankan dalam setiap momen doa. Melalui refleksi harian atas kasih Tuhan, seseorang diajak untuk menemukan makna mendalam dalam segala pengalaman, termasuk penderitaan.
Spiritualitas ini membantu mengubah luka menjadi jalan menuju kesempurnaan cinta.
Mengampuni dan bersyukur memang tidak mudah, tetapi keduanya adalah kunci untuk hidup yang lebih damai dan bermakna.Â
Dengan refleksi, latihan, dan bantuan profesional jika diperlukan, kita dapat mengembangkan dua kualitas ini.Â
Sebagaimana dikatakan oleh Cicero, "Gratitude is not only the greatest of virtues, but the parent of all others - Rasa syukur bukan hanya kebajikan yang terbesar, tetapi juga induk dari semua kebajikan lainnya." Mungkin, dari rasa syukur dan kemampuan mengampuni, kita dapat membuka pintu menuju kehidupan yang lebih baik.
Salam berbagi, Ino, 11.12.2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H