Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pelantikan Prabowo-Gibran dan Harapan Baru untuk Indonesia yang Maju

23 Oktober 2024   06:40 Diperbarui: 23 Oktober 2024   11:39 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, tantangan belum sepenuhnya teratasi. Distribusi komoditas dari desa ke kota masih menghadapi hambatan besar. Salah satu penyebab utamanya adalah akses jalan yang belum memadai di beberapa daerah pedesaan. 

Masih banyak desa yang terisolasi karena kondisi jalan yang buruk, dan ini menjadi penghambat utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Pentingnya Pembangunan Infrastruktur di Desa

Ketika membahas kesenjangan sosial-ekonomi, akses jalan yang baik antara kabupaten dan desa adalah kunci. Mengapa ini begitu penting? Karena desa merupakan sumber utama ekonomi. Berikut beberapa alasan mendasar:

1. Desa sebagai Sumber Ekonomi

Desa adalah pusat produksi komoditas. Jika distribusi hasil pertanian dari desa ke kota berjalan lancar, maka percepatan ekonomi akan terjadi secara otomatis. 

Namun, ini memerlukan dukungan regulasi yang adil, terutama dalam mengatasi permainan harga yang dilakukan oleh tengkulak. Para petani seringkali berada dalam posisi lemah karena harga komoditas mereka dipermainkan. 

Masyarakat desa berharap pemerintah bersikap tegas dalam menyusun kebijakan yang melindungi hasil jerih payah mereka, sehingga mereka benar-benar merasakan hasil dari kerja keras mereka.

2. Desa sebagai Pengolah Bahan Mentah Menjadi Bahan Jadi

Selain sebagai produsen bahan mentah, desa seharusnya juga menjadi tempat pengolahan produk. Banyak sekali komoditas yang dihasilkan oleh petani desa, namun tidak diolah menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah. 

Misalnya, ribuan ton kakao dihasilkan dari Flores, namun tidak ada pabrik yang memproduksi cokelat berbasis kakao Flores. Desa-desa di Indonesia seharusnya diberdayakan untuk menjadi pusat produksi barang jadi yang dilindungi oleh pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun