2. Kebanggaan Semu di Kalangan Masyarakat
Kebanggaan ini bersifat semu karena orang Indonesia cenderung merasa sangat bangga jika bisa berfoto bersama orang asing, meski tanpa interaksi yang berarti.
Saya sendiri pernah merasakan euforia serupa, dan tak terhitung banyaknya orang yang mengalami hal yang sama. Kita merasa hati berbunga-bunga hanya dengan selembar foto, sementara si orang asing mungkin hanya merasakan itu sebagai hal biasa.
Bagi mereka yang pernah hidup di tengah-tengah orang asing, rasa penasaran ini akan memudar, kecuali jika ada alasan pribadi atau profesional yang mendasarinya.
3. Penikmat Karya YouTuber Asing Kadang Kurang Kritis
Masyarakat Indonesia dikenal bisa menikmati apa saja yang disajikan oleh YouTuber asing, bahkan ketika mereka hanya mencoba berbicara dalam bahasa Indonesia.
Beberapa video yang hanya berisi ajakan untuk menyebut kata-kata kurang sopan pun bisa ditonton berkali-kali. Bahkan saat salah ucap, tetap saja menarik perhatian.
Di Eropa, kesalahan semacam itu mungkin tidak akan dianggap sebagai bahan guyonan.Â
Selain itu, mereka juga sangat ketat dalam menjaga privasi, berbeda dengan di Indonesia, di mana orang lebih santai, bahkan senang saat difoto bersama orang asing.
Namun, ada hal yang perlu kita renungkan: bagaimana kita menghadapi fenomena viral yang seringkali tidak memiliki substansi, serta bagaimana kita melawan derasnya arus hoaks di tengah persaingan konten antara YouTuber asing dan lokal?
4. Masyarakat Indonesia Gemar Berkomentar dan Memberi Apresiasi