Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Masyarakat Digital: Di Balik Mitos Angka dan Nomor Urut dalam Pilkada

25 September 2024   17:43 Diperbarui: 26 September 2024   21:40 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Masyarakat Digital Tidak Memilih Pasangan Berdasarkan Undian

Masyarakat digital adalah masyarakat yang rasional, tidak mudah terbuai oleh tampilan angka-angka tanpa narasi yang solid. Mereka lebih tertarik pada narasi yang kuat dan cuplikan aksi nyata yang mendukungnya. 

Pasangan yang rajin berinteraksi dengan masyarakat melalui tindakan konkret dan dokumentasi digital menarik, itulah yang akan menjadi pilihan mereka.

Kunci keberhasilan pasangan calon kini bukan lagi memasang foto besar disertai angka urut yang mencolok, melainkan aksi nyata yang singkat, padat, dan bermakna. 

Masyarakat digital membangun citra mereka sendiri sebagai komunitas yang tidak mudah tertipu oleh janji-janji kosong tanpa bukti nyata.

3. Masyarakat Digital Membutuhkan Keberpihakan yang Jelas pada Pemerataan Pembangunan

Pilkada 2024 akan diwarnai oleh tuntutan masyarakat untuk pemerataan pembangunan. 

Di wilayah-wilayah pedalaman, akses jalan menjadi prasyarat penting bagi kelancaran distribusi komoditi, dan masyarakat akan menuntut perbaikan infrastruktur sebagai bagian dari visi pasangan calon.

Jika pasangan calon berbicara tentang pemerataan pembangunan, khususnya pembangunan infrastruktur seperti jalan hotmix yang menjangkau desa-desa, ini akan menjadi gimik yang relevan dan memikat. 

Gimik politik yang tepat adalah yang menyentuh kebutuhan riil masyarakat, bukan sekadar memoles nomor urut dengan slogan-slogan lama yang klise.

4. Ranah Persaingan di Pilkada 2024 Akan Dipenuhi Publikasi Digital yang Dinamis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun