Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bekerja di Panti Jompo di Jerman: Pengalaman Berbeda dan Cuan Berlimpah

1 Juni 2024   11:45 Diperbarui: 4 Juni 2024   04:00 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekerja di rumah jompo di Jerman: Pengalaman Berbeda dan Cuan Berlimpah (Unsplash/Georg Arthur Pflueger)

2. Persyaratan dan Ketentuan

Banyak orang yang sudah hidup beberapa tahun di Jerman tentu memiliki mimpi untuk bekerja di sana. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa untuk bekerja di sana ada banyak tuntutan dan persyaratan yang harus dipenuhi. 

Diperlukan standar bahasa C1, surat kelakuan baik dari kepolisian Jerman, pengalaman kerja, riwayat hidup, dan riwayat pendidikan.

Selain itu, yang paling dibutuhkan adalah kemampuan berintegrasi dan beradaptasi dengan situasi kerja, komunikasi yang baik, serta kesediaan untuk membangun jaringan kerja sama dengan orang lain dan belajar hal-hal baru.

3. Ongoing Formation

Ongoing formation adalah program formasi berkelanjutan yang ditawarkan oleh pemerintah maupun keuskupan tempat kita bekerja. 

Program ini tampak melelahkan, tetapi sebenarnya sangat menguntungkan karena wawasan dan keilmuan bisa didapatkan dari orang-orang profesional. 

Saya mendapatkan program ini dengan biaya yang ditanggung oleh pihak keuskupan, sehingga sangat menguntungkan. Ya, satu paket kursus itu bisa mencapai 30 juta.

Salah satu ilmu yang saya dapatkan adalah bagaimana mendampingi orang-orang yang hendak meninggal dunia (Sterbebegleitung). 

Sebelumnya, saya hanya menyadari bahwa ilmu konseling adalah yang paling penting, tetapi dalam perjalanan saya menemukan bahwa masih banyak ilmu lain yang justru sangat dibutuhkan di masyarakat. 

Peluang belajar hal baru ini saya dapatkan ketika bekerja di rumah jompo. Selain ilmu, saya juga mendapatkan jaringan kerja sama yang luas mencakup 9 keuskupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun