Mereka yang ikut berpartisipasi adalah subjek. Dalam hal ini, Gabriel menandaskan hal yang sangat penting tentang nilai dari kemanusiaan yang terlibat.
Martabat kemanusiaan itu juga ditentukan dari posisi diri yang tidak dianggap sebagai objek.
Dalam hal ini, siapa saja yang mau menjadi petugas KPPS adalah orang-orang yang bermartabat karena mereka adalah subjek yang aktif dan kreatif serta mau terlibat dalam urusan kenegaraan.
Kedua, tujuan dari partisipasi itu bukan demi penerimaan.Â
Penegasan yang sangat penting dari Gabriel Marcel berkaitan dengan tujuan.
Banyak orang mengukur partisipasi mereka dengan nilai uang yang dikategorikan sebagai pemasukan atau penerimaan.
Sebenarnya, bukan itu yang terpenting dalam alam berpikir filsuf penentang eksistensialisme ateis itu.
Baginya, posisi eksistensial itu hanya tercapai kalau seseorang punya orientasi pada sesuatu yang lain di luar dirinya.
Nah, dalam konteks pemilu, sesuatu yang di luar diri adalah kepentingan negara dan bangsa ini.
Artinya, bagi Gabriel, negara dan kepentingannya perlu masuk dalam skala prioritas partisipasi seseorang.
Perhitungan skala prioritas itulah yang menjadikan posisi eksistensial bangsa ini mencapai puncaknya.
Ketiga, posisi eksistensial.Â