Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Partisipasi Gabriel Marcel dan Relevansinya bagi Minat Jadi Petugas KPPS

30 Desember 2023   05:39 Diperbarui: 30 Desember 2023   05:48 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka yang ikut berpartisipasi adalah subjek. Dalam hal ini, Gabriel menandaskan hal yang sangat penting tentang nilai dari kemanusiaan yang terlibat.

Martabat kemanusiaan itu juga ditentukan dari posisi diri yang tidak dianggap sebagai objek.

Dalam hal ini, siapa saja yang mau menjadi petugas KPPS adalah orang-orang yang bermartabat karena mereka adalah subjek yang aktif dan kreatif serta mau terlibat dalam urusan kenegaraan.

Kedua, tujuan dari partisipasi itu bukan demi penerimaan. 

Penegasan yang sangat penting dari Gabriel Marcel berkaitan dengan tujuan.

Banyak orang mengukur partisipasi mereka dengan nilai uang yang dikategorikan sebagai pemasukan atau penerimaan.

Sebenarnya, bukan itu yang terpenting dalam alam berpikir filsuf penentang eksistensialisme ateis itu.

Baginya, posisi eksistensial itu hanya tercapai kalau seseorang punya orientasi pada sesuatu yang lain di luar dirinya.

Nah, dalam konteks pemilu, sesuatu yang di luar diri adalah kepentingan negara dan bangsa ini.

Artinya, bagi Gabriel, negara dan kepentingannya perlu masuk dalam skala prioritas partisipasi seseorang.

Perhitungan skala prioritas itulah yang menjadikan posisi eksistensial bangsa ini mencapai puncaknya.

Ketiga, posisi eksistensial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun