Hari itu, saya berkanjang dalam doa, ingin menelpon dan melihat seperti apa gerakan aksi mereka di Deutschland. Tepat pukul 24 malam waktu Flores, Indonesia, saya ditelepon untuk bersua muka.
Saat itu, saya melihat wajah mereka begitu berseri riang. Pesan kasih dan sukacita tertangkap jelas malam itu.Â
Hati saya diliputi rasa haru dan bahagia, sampai sulit tidur saat saya mengenang cara mereka mendukung saya.
Cinta tanpa batas agama memang jauh lebih indah karena di sana akan datang letupan perjumpaan dengan yang asing dan tidak biasa.
Yang mustahil itu hanya mungkin terjadi bagi mereka yang tertutup mata dan hati.
Di kala bara kasih itu menyala, maka kobaran nyalanya tidak bisa lagi padam. Saya terpesona dengan barisan cerita dan aksi mereka pada 19 November 2023 yang lalu.
Semua tercurah karena cinta. Cinta untuk mereka yang tertinggal melahirkan gelora dinamika yang berimbas.Â
Aksi Schlemmen gegen Spende akhirnya didukung secara mengagumkan oleh Bapak Konjen Frankfurt, Bapak Antonius Yudi Triantoro.
Pada momen hari puncaknya, hadir yang mewakil dari KJRI Frankfurt. Cerita dan kenangan itu sangat berharga bagi saya bersama dengan teman-teman di Flores.
Cerita indah tentu saja dirindukan oleh semua orang dan bahkan semua orang ingin bahwa cerita indah itu tidak akan cepat berakhir.Â
Harapan dan kerinduan tentu saja hidup agar suatu saat kita bisa berjumpa.
Kita berjumpa dalam harapan dan perjuangan untuk mereka yang membutuhkan bantuan dalam edukasi dan pemanusiaan.Â