Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bursa ASN: Dilema Antara Mobilitas, Kualitas dan Kontinuitas

17 November 2023   11:39 Diperbarui: 30 November 2023   15:08 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bursa ASN: Dilema antara Mobilitas, Kualitas dan Kontinuitas | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Mungkinkah ASN bisa menerima situasi itu? Belum lagi, kalau di Jakarta orang bisa menikmati rumah yang nyaman ber-AC tanpa ada persoalan, tapi kalau di Flores bagaimana mungkin bisa terjadi karena listrik hampir setiap hari padam?

Mungkinkah mereka membawa serta peralatan dari Jakarta sementara itu akan rusak di Flores karena arus listrik yang sangat tidak stabil. Kulkas bisa rusak, TV bisa dengan mudah rusak hanya karena listrik mati dan hidup beberapa kali dalam sehari.

Semua kendala itu tentu saja akan sangat berpengaruh pada kualitas hidup ASN itu sendiri. Sangat mungkin bahwa hidup akan terasa lesu karena orang kekurangan hiburan dan sejumlah keterbatasan yang tidak bisa dihindari.

2. Lingkungan Hidup yang Berbeda Akan Mempengaruhi Kualitas Hidup

Pada satu sisi, memang mobilitas itu sama dengan hidup yang penuh dinamika, tentu saja menarik, dan seseorang bisa mengumpulkan banyak pengalaman (Erfahrungen). Tetapi perjumpaan dengan lingkungan yang baru tentu saja tidak selalu mudah karena seseorang akan masuk ke dalam pintu adaptasi yang baru.

Syukur kalau memang tempat baru itu persis pada lingkungan yang sangat mendukung sesuai dengan harapan, tetapi jika tempat baru itu memiliki budaya kehidupan yang sama sekali berbeda, maka akan sangat mengganggu.

Ada beberapa daerah yang suka berpesta dengan suara musik tanpa mempedulikan apakah tetangga itu suka atau tidak, mampukah seorang ASN bersama dengan keluarganya itu bisa beradaptasi.

Oleh karena itu, jika mobilitas itu adalah suatu keharusan, maka perlu adanya waktu orientasi sekadar untuk mengenal budaya dan adat istiadat tempat tujuan, bahkan dengan lingkungannya.

Orientasi yang baik akan sangat membantu dalam proses integrasi budaya untuk selanjutnya.

3. Kontinuitas Program Mungkin Akan Putus Ketika Pemerintah Lebih Mengutamakan Mobilitas

Selain dari plus-minusnya di atas, ada kemungkinan yang sangat besar pengaruhnya bagi keberlanjutan program kerja ASN. Saya membayangkan bahwa akan lebih mudah bagi ASN dari pusat ke daerah, ketimbang dari daerah ke pusat kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun