Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Memilih Caleg dengan Bijak dan Cerdas: Tiga Pendekatan Terbaik untuk Masyarakat

12 Oktober 2023   05:43 Diperbarui: 13 Oktober 2023   11:50 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka memiliki kemampuan untuk menilai sejauh mana caleg mampu beradaptasi dengan budaya lokal, termasuk dalam cara berpakaian, berbicara, dan tindakan lainnya.

Kriteria masyarakat sebenarnya sederhana, yaitu apakah caleg mampu merasa seperti mereka, sehingga lebih mudah bagi masyarakat untuk berbicara tentang perjuangan hidup mereka.

Terlalu sering, para caleg yang tampil berbeda dengan pakaian mahal dan bahasa formal membuat masyarakat enggan berbicara, karena mereka merasa tidak dihargai.

Masyarakat kita telah memahami hal ini, sehingga mereka dapat membedakan antara caleg yang tulus peduli dan memiliki kualitas dengan caleg yang hanya mencari popularitas dan kekayaan.

Demikianlah tiga pendekatan yang dapat digunakan sebagai panduan oleh masyarakat dalam menilai apakah caleg memiliki kemampuan dan dapat diandalkan. Secara sederhana, hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Jika seorang caleg mampu berbagi kisah perjuangan hidupnya, maka ia lebih mampu memahami perjuangan dan kesulitan yang dihadapi masyarakat. 

Jika ia dapat memahami masyarakat dengan baik, maka ia akan memiliki hati yang tulus dan waktu yang cukup untuk duduk bersama masyarakat dan berbicara tentang solusi-solusi yang dibutuhkan. 

Jika ia benar-benar bisa merasakan hidup seperti masyarakat biasa, maka ia telah mengakar dalam hati dan bukan hanya pura-pura untuk mencapai popularitas pribadi.

Salam berbagi, Ino, 12 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun