Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

3 Cara Ampuh Mengubah Kepenatan Hidup Menjadi Kebahagiaan

11 Oktober 2023   04:42 Diperbarui: 14 Oktober 2023   00:02 4374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 cara ampuh mengubah kepenatan hidup menjadi kebahagiaan | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Hidup menjadi sangat kaya ketika seseorang bersikap terbuka dan membiarkan hatinya berbicara. Dari hati yang tulus dan terbuka, seseorang dapat dengan mudah melepaskan kelelahan dan kepenatan | Ino Sigaze

Dalam kesibukannya, manusia kadang-kadang merasakan keadaan batin yang sangat lelah, terasa buntu dan penat. Saat-saat seperti itu bisa menjadi saat yang sulit untuk menemukan kedamaian dan ketenangan hati.

Kemana seharusnya orang pergi untuk mencari ketenangan? Kepenatan dalam hidup mungkin tidak dapat dihindari. Kapan saja dan di mana saja, semua orang pasti akan mengalami kepenatan dalam hidup.

Kepenatan yang tidak diatasi dengan baik akan mengubah suasana hati menjadi kegelisahan. Orang yang gelisah akan merenungkan diri dan bahkan masa depan mereka.

Kepenatan tentu saja akan berhubungan dengan kegelisahan. Dalam kondisi lelah atau penat, seseorang mungkin cenderung merenungkan diri mereka dan berpikir negatif tentang diri sendiri.

Tulisan ini akan menunjukkan 3 cara alternatif untuk mengatasi kepenatan dalam hidup. Siapa yang tidak akan menyukai cara-cara baru ini?

Ada beberapa cara berikut yang dapat dicoba sebagai alternatif untuk mengatasi kepenatan dalam hidup Anda sendiri:

1. Mengunjungi Pantai

Seseorang sangat beruntung jika mereka tinggal di daerah pantai. Bagi saya, mereka yang tinggal di pesisir pantai memiliki keberuntungan yang luar biasa yang diberikan oleh Tuhan. 

Di sana, mereka akan menemukan inspirasi hidup yang tak terbatas.

Saya pertama kali menemukan jawaban untuk mengatasi kepenatan dengan pergi ke laut. Laut adalah simbol dari dinamika kehidupan. Laut dapat mengubah pikiran melalui suara dan pesona yang selalu berubah. 

Di pantai, Anda akan menemukan perahu layar dan nelayan yang sedang mendayung perahu mereka.

Ada juga perahu yang ditinggalkan oleh pemiliknya, yang terikat oleh jangkar di dasar laut. Terdapat burung camar, batu-batu, dan binatang yang unik, serta banyak perjumpaan lainnya. 

Di pantai, Anda hanya perlu waktu sejenak untuk duduk dan merasakan keberagaman objek, suara, dan kenyataan yang bergantian datang memenuhi pikiran kita.

Dalam waktu kurang lebih lima menit, Anda akan merasakan betapa kaya nya kehidupan saat kita membuka mata dan melihat dunia di sekitar kita.

2. Berbicara dengan Teman

Di pantai, Anda mungkin merasakan ketenangan karena memiliki cukup waktu untuk berbicara dengan diri sendiri (Me Time). Namun, jangan lupakan bahwa berkomunikasi langsung dengan orang lain sangat membantu dalam proses penyembuhan diri.

Setidaknya, Anda belajar untuk berbicara secara positif dan konstruktif. Pertemuan dengan orang baru adalah kesempatan potensial untuk membahas hal-hal positif. 

Berbicara tentang hal-hal positif sama dengan mengumpulkan energi positif bagi tubuh Anda.

Di pantai, saya melihat seorang pria tua yang sederhana sedang sibuk memperbaiki perahunya. Saya menyapanya pertama kali, dan dia menjawab dengan antusias. Namun, ketika kami berbicara, terasa ada empati dan keterbukaan.

Pria itu mulai bercerita tentang perjuangannya untuk membeli dan memperbaiki perahunya agar dapat digunakan. Saat yang sama, saya menyadari bahwa kepenatan saya tidak sebanding dengan perjuangan hidup pria di pantai itu, yang juga memikirkan perahu serta keluarganya.

Tidak jauh dari situ, saya bertemu dengan seorang ibu tua berusia 78 tahun yang tinggal sendiri dalam sebuah rumah 4x6 meter. Anak-anaknya sudah menikah dan pergi merantau tanpa memberikan perhatian yang cukup.

Ibu itu menjalani kehidupan yang sulit tanpa keluhan. Dia menanam kangkung di sekitar rumahnya dan memelihara lima bebek di belakang rumah. Dia menunggu musim surut untuk mencari gurita di pantai.

Hati saya tersentuh saat saya membayangkan seberapa besar semangat hidup dan ketabahan ibu itu. Meskipun fisiknya sudah tidak lagi mampu, dia harus bekerja karena tidak ada yang akan membantunya.

Ibu itu menjadi teman bicara yang mengubah pandangan saya tentang kepenatan, mengingat bahwa kepenatan saya tidak sebanding dengan kepenatan hidupnya yang ditinggalkan oleh anak-anaknya.

3. Pulang ke Rumah Melalui Rute Berbeda

Salah satu alternatif yang unik dan menarik adalah kembali ke rumah melalui rute berbeda saat bepergian. Tentu saja, setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda. 

Namun, mencoba untuk pulang ke rumah melalui rute berbeda bisa menjadi tips yang menarik. Mengapa? Jalan yang baru dapat membuka seseorang pada perspektif baru.

Terutama jika jalan tersebut belum pernah dilalui sebelumnya, itu sangat memungkinkan bagi orang yang memiliki rasa ingin tahu. 

Rasa ingin tahu itulah yang memotivasi seseorang untuk bertanya dan memberi kesempatan untuk mengalami hal-hal baru lagi.

Dalam kesunyian jalan kecil di antara pohon-pohon kakao, saya menjelajahi sebuah kampung kecil di pesisir pantai Mauloo, Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Saya kaget ketika tiba-tiba melihat bunga Rafflesia yang ditempatkan oleh seseorang di pinggir jalan. Rafflesia, bunga bangkai tersebut ternyata hidup di pesisir pantai Mauloo.

Dari bunga Rafflesia itu, saya berkesempatan bertemu dengan satu keluarga Muslim di pesisir sungai tersebut. Ini adalah pengalaman perjumpaan yang sangat istimewa karena akhirnya saya memiliki kenalan dari keluarga Muslim yang sangat baik di kampung kecil ini.

Selama beberapa kilometer perjalanan, tak seorang pun menawarkan minuman, kecuali Bapak Muhammad Yusuf. Kami berbicara tentang Rafflesia. Rafflesia menghubungkan kami pada sore itu. 

Sungguh baiknya Bapak Yusuf, ia menawarkan untuk mengantarkan saya dengan sepeda motor saat saya kembali ke rumah.

Namun karena saya berniat untuk berjalan kaki hari itu, ia hanya meminta anaknya, Ayu, untuk menemani saya sampai ke jalan utama.

Semua kepenatan bisa berakhir ketika seseorang meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan alam dan orang-orang di sekitarnya. Manusia memerlukan hubungan dengan alam dan sesama manusia untuk mengisi kembali energi tubuh yang telah terkuras.

Salam berbagi, Ino, 10 Oktober 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun