Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Spiritualitas Cinta: Solusi Mencegah Kriminalitas Siswa Sejak dalam Rahim

30 September 2023   06:34 Diperbarui: 30 September 2023   14:33 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spiritualitas cinta: solusi mencegah kriminalitas siswa sejak dalam rahim| Dokumen diambil dari: hmetro.com.my

Dari penjelasan mengenai apa itu spiritualitas, jelas terlihat bahwa kata ini memiliki makna yang penting. Namun, pada kenyataannya, kata ini jarang dibicarakan, tidak hanya di rumah, tetapi juga di sekolah, bahkan dalam masyarakat umum dan universitas.

Pendidikan tidak hanya memerlukan kontinuitas yang terus diperbarui dengan dimensi kebaruan, tetapi juga memerlukan pemahaman dan penghidupan kata-kata baru.

Kata-kata seperti spiritualitas masih terdengar asing bagi orangtua dan guru, juga bagi siswa-siswi.

Kita tidak boleh melupakan bahwa pendidikan juga tentang cara hidup. Kita mendidik siswa tidak hanya agar mereka memahami teorinya, tetapi juga agar mereka menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa yang berilmu, taat, sopan, ramah, tahu menghormati guru, orangtua, dan sesama mereka, serta tekun beribadah, adalah nilai-nilai penting yang tidak hanya berhenti pada pemahaman teoritis, tetapi juga harus tercermin dalam kehidupan siswa itu sendiri.

Keseimbangan Teori dan Praktik

Pendidikan kita selama ini lebih menekankan teori daripada praktik. Seringkali, teori hanya diajarkan selama satu semester, sementara praktiknya hanya sehari. 

Bahkan di tingkat universitas, teori diajarkan selama empat tahun, tetapi praktiknya hanya selama satu tahun.

Saya rasa belum ada yang benar-benar memahami sejauh mana pentingnya praktik.

Padahal, praktik tidak hanya tentang mendapatkan nilai yang baik, tetapi juga tentang menginternalisasi menjadi bagian dari cara hidup atau spiritualitas.

Ketidakseimbangan ini telah berlangsung begitu lama hingga saat ini. Tidak heran jika siswa lulus pendidikan tanpa membawa perubahan pada cara hidup mereka.

Saya yakin hanya siswa yang benar-benar memahami dan menerapkan pesan dengan baik yang dapat menyebarkan pesan dan pelajaran ini di sekolah kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun