Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Kaesang sebagai Simbol Harapan Transformasi Politik: Menyibak Dilema PSI dan Suksesi Kepemimpinan

28 September 2023   08:56 Diperbarui: 29 September 2023   15:06 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suksesi Kepemimpinan

Suksesi kepemimpinan adalah hal yang menarik untuk dipantau. Suksesi Kepemimpinan Siapa pun dapat mencoba memprediksi peran Kaesang dan PSI saat ini, dan ini dapat dihubungkan dengan berbagai tema. 

Yang ingin saya soroti adalah hubungan antara Kaesang, PSI, dan suksesi kepemimpinan. 

Pidato perdana Kaesang menunjukkan bahwa keputusannya untuk mengambil peran ini didasarkan pada keinginannya untuk melanjutkan hal-hal positif yang telah dikerjakan oleh Ayahnya, Presiden Joko Widodo. 

Selain itu, Kaesang ingin menginspirasi generasi muda Indonesia tentang pentingnya optimisme dalam politik. Jika politik dapat memberikan kebaikan dan kesejahteraan bersama, mengapa kita tidak terlibat?

Dengan pertimbangan ini, kepemimpinan Kaesang sebagai Ketua Umum PSI memiliki implikasi yang nyata. Kaesang seolah-olah telah mengangkat bendera harapan bagi generasi muda agar tidak takut terlibat dalam politik. 

Mungkin Kaesang ingin membawa pendekatan yang berbeda dalam transisi kekuasaan Jokowi, dengan gaya yang lebih muda dan tanpa perlu melakukan intimidasi dan tanpa ada bullying. 

Jika PSI dapat menjalani proses politik tanpa terlibat dalam intimidasi, maka hal ini akan menjadi tanda positif bahwa orang-orang muda seperti Kaesang layak diapresiasi karena membawa semangat baru yang mengubah pandangan generasi muda Indonesia tentang politik yang harus dihormati, bukan dicemooh atau dicela.

Suksesi kepemimpinan harus didasarkan pada optimisme yang terkait dengan Pancasila dan UUD 1945. Periode transisi adalah saat yang sulit, tetapi juga merupakan peluang untuk membuat perubahan positif. 

Keberadaan sekelompok orang yang berani menyatakan "Kami adalah partai anti intimidasi dan anti bullying" selama masa transisi politik dapat menjadi hal yang sangat berharga bagi negara ini. 

Mungkinkah ini akan datang dari PSI? Politik Indonesia selama ini selalu diwarnai oleh intimidasi dan bullying bahkan selama suksesi dan transisi kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun