Saya jadi teringat kata-kata bijak dalam buku Kebijaksanaan, "Permulaan kebijaksanaan ialah keinginan sejati untuk mendapatkan pendidikan, dan mencari pendidikan adalah kasih kepada-Nya. Kebijakan 6:17."Â
Tanpa terlalu dikuasai oleh pesimisme yang mendalam, ada sisi lain dari keberanian Kaesang yang perlu diapresiasi.Â
Barangkali dalam dirinya terdapat jiwa yang didorong oleh kerinduan akan pendidikan, dan sejatinya ia memiliki jiwa pencari ilmu.Â
Ini berarti bahwa bangsa ini membutuhkan bukan hanya politisi yang berpengalaman dengan kendaraan politik yang mapan, tetapi juga orang yang terbuka untuk terus belajar menjadi lebih baik, bukan hanya di mata manusia, tetapi juga di hadapan Allah.
Dalam kata-kata seorang pemazmur, "Kuda adalah harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan, yang sekalipun besar ketangkasannya tidak dapat memberikan keluputan. Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya."
Dari perspektif ini, bisa dikatakan bahwa Kaesang memiliki potensi yang perlu diapresiasi.Â
Ada harapan bahwa Kaesang akan mewakili suara generasi muda Indonesia yang sudah muak dengan gaya kepemimpinan lama yang seringkali disertai dengan korupsi yang tidak dapat dihindari.
Kaesang memberi harapan kepada generasi muda Indonesia untuk menjadi lebih optimis terhadap politik, yang seringkali dianggap sebelah mata dan penuh dengan kontroversi.Â
Mungkin kehadiran Kaesang akan mengakhiri era politik yang penuh dengan ketegangan dan saling serang, dan membawa era baru yang lebih positif.
Pidato pertama Kaesang telah menunjukkan bahwa citra kepemimpinan tidak selalu harus ditandai dengan ketegangan, tetapi juga dengan kebahagiaan bersama tanpa sinis dan kritik yang memisahkan.Â
Pemimpin muda yang diharapkan oleh bangsa ini perlu hadir dengan kata-kata yang segar dan berwibawa, sambil tetap menyertakan elemen canda dan humor yang bermakna.