Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tips Menghindari Penipuan Online dan Ancaman Digital Dewasa Ini

27 Juli 2023   21:57 Diperbarui: 30 Juli 2023   00:06 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keamanan data (Sumber: shutterstock)

Misalnya, saat membuka rekening bank, melakukan investasi, atau mengajukan tender untuk kontrak dengan pemerintah, nomor pajak biasanya diminta sebagai identifikasi yang sah. Bahkan dalam urusan pembayaran honor dalam kontrak interview suatu media dibutuhkan juga NPWP.

Keenam, kepatuhan perpajakan

Nomor pajak juga berperan dalam mendorong kepatuhan perpajakan. Sebagai wajib pajak, memiliki nomor pajak akan memberikan kesadaran dan tanggung jawab untuk mematuhi aturan perpajakan. 

Sistem perpajakan yang efektif bergantung pada tingkat kepatuhan yang tinggi dari seluruh wajib pajak.

Secara singkat, kita dapat mengatakan bahwa baik bagi individu maupun negara, nomor pajak adalah alat penting dalam memastikan pemenuhan kewajiban perpajakan dan menjaga integritas sistem perpajakan.

Oleh karena itu, kita harus tahu bahwa penipu online adalah tindakan ilegal dan tidak etis yang merugikan korban dengan mencuri uang, data pribadi, atau informasi penting lainnya. 

Oleh karena digitalisasi memiliki sisi ganda, semua orang diharapkan agar memperhatikan beberapa hal ini:

1. Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau rahasia kepada seseorang yang Anda tidak kenal atau tidak percaya sepenuhnya.

2. Hindari mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan.

3. Periksa dengan cermat alamat website sebelum memasukkan informasi sensitif. Pastikan URL dimulai dengan "https://" untuk menunjukkan bahwa situs web memiliki koneksi yang aman.

4. Gunakan keamanan siber yang kuat, seperti kata sandi yang kompleks dan berbeda untuk setiap akun, dan aktifkan autentikasi dua faktor jika tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun