Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ada 3 Keunggulan Koperasi sebagai Jantung Ekonomi Masyarakat Desa

13 Juli 2023   12:37 Diperbarui: 13 Juli 2023   15:35 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koperasi adalah suatu jenis badan usaha bersama yang menggunakan asas kekeluargaan dan gotong royong(dinkominfo.demakkab.go.id via Kompas.com)

Koperasi lebih fokus pada masyarakat biasa dan pedagang kecil yang hanya berjualan kecil-kecilan di pasar. Cicilan pengembalian yang sangat kecil, seperti 500 per hari, diakomodasi di sana.

Tidak mungkin bagi bank pemerintah memiliki pilihan seperti itu. Dari sana terlihat perbedaan pilihan antara koperasi dan bank-bank swasta serta bank pemerintah.

Pegawai bank akan terus mencari orang-orang yang mereka tahu memiliki banyak uang, sementara pegawai koperasi menjalin hubungan yang lebih akrab dengan tetangga dan orang-orang di sekitarnya.

Kenyataannya memang terlihat bahwa koperasi lebih digemari oleh masyarakat desa, sementara bank lebih diminati oleh pegawai dan orang-orang berpendidikan tinggi.

Kenyataan dan kritikan

Padahal, kenyataannya, masyarakat yang bukan merupakan kelompok pegawai jauh lebih banyak. Itulah sebabnya mengapa koperasi lebih diminati daripada bank pemerintah dan swasta.

Itu adalah beberapa kenyataan yang pernah saya lihat pada tahun 2010 di Maumere, Flores, NTT. Apakah kenyataan seperti itu masih berlaku hingga sekarang? Bisa jadi.

Namun, ada pula fenomena baru yang mulai terlihat dalam konteks koperasi yang semakin besar dan sistemnya semakin canggih, yaitu semakin berkurangnya nilai simpati, empati, dan keramahtamahannya di sana.

Artinya, semakin besar sebuah koperasi, perilaku hubungan sosialnya semakin formal, dan itu terasa semakin menjauh dari jiwa koperasi itu sendiri.

Pertanyaannya adalah jika koperasi menjadi sama dengan bank, apa bedanya lagi? 

Dari kenyataan tersebut, sangat penting bagi koperasi untuk tetap memperhatikan beberapa hal ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun