Keempat, pemeliharaan dan Perawatan: PLTS Off-Grid memerlukan pemeliharaan rutin dan perawatan yang tepat agar sistem tetap berfungsi dengan baik.
Desa-desa dengan keterbatasan sumber daya manusia dan akses ke layanan teknis mungkin menghadapi kesulitan dalam memelihara dan memperbaiki sistem secara efektif. Mencoba memperbaiki mesti tidak tahu apa-apa.
Kelima, kesadaran dan Pendidikan: Kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai energi terbarukan dan PLTS Off-Grid penting untuk mengadopsi teknologi tersebut.
Pendidikan dan pelatihan mengenai pengoperasian dan pemeliharaan sistem juga diperlukan agar desa-desa dapat mengoptimalkan penggunaan PLTS Off-Grid.
Meskipun ada beberapa kendala, PLTS Off-Grid, kita tetap bisa mengatakan bahwa PLTS Off-Grid tetap menjadi solusi yang potensial untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa-desa terpencil.
Dengan upaya yang tepat dalam hal pendanaan, aksesibilitas, pendidikan, dan pemeliharaan, pemasangan PLTS Off-Grid dapat membantu meningkatkan akses listrik dan memperbaiki kualitas hidup di desa-desa.
Secara umum, ketahanan sistem PLTS Off-Grid pada musim hujan tergantung pada faktor-faktor berikut:
Kapasitas penyimpanan energi baterai pada sistem PLTS Off-Grid dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis baterai yang digunakan. Dalam kondisi musim hujan atau saat sinar matahari rendah, produksi energi dari panel surya akan berkurang, sehingga kemampuan sistem untuk menyimpan dan menyediakan daya listrik akan terpengaruh.
1. Â Ukuran dan Kapasitas Baterai: Semakin besar kapasitas baterai, semakin lama sistem dapat bertahan. Kapasitas baterai diukur dalam ampere-jam (Ah) atau kilowatt-jam (kWh). Misalnya, jika sistem memiliki baterai dengan kapasitas 10 kWh, dan kebutuhan daya harian desa adalah 5 kWh, maka sistem tersebut bisa bertahan selama sekitar 2 hari dengan kapasitas penuh baterai.
2. Â Konsumsi Daya: Tingkat konsumsi daya di desa juga mempengaruhi lamanya sistem PLTS Off-Grid dapat bertahan. Semakin tinggi konsumsi daya, semakin cepat baterai akan terkuras.