Ungkapan tersebut juga mencerminkan pesan moral dalam hukum adat Ende yang sangat menghormati perempuan. Kecantikan perempuan diumpamakan dengan pisang berangan yang matang dan warna kulitnya yang kuning kemerah-merahan.
Pisang, tumbuhan multiguna
Pisang memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat adat Ende, Flores. Selain memiliki beragam makna dalam konteks adat, pisang juga termasuk dalam jenis tumbuhan yang memiliki banyak fungsi.
Ternyata, pisang tidak hanya memiliki buah yang dapat dimakan. Semua orang tahu bahwa jantung pisang bisa dimakan, tetapi yang mengejutkan adalah pucuk yang sangat halus di dalam batangnya juga dapat dimakan.
Pada tahun 1999, saya mencoba rujak lawar daun muda pisang untuk pertama kalinya. Rujak ini dimakan dengan jagung goreng dan sambal pedas. Ternyata rasanya enak dan membuat saya merasa tergoda.
Apalagi jika ada sambal dengan kulit jeruk yang harum. Tidak hanya itu, ternyata pelepah pisang yang lembut dapat diiris tipis dan dimasak bersama dengan bahan sayuran lainnya untuk membuat sup.
Ketika mengingat cara-cara pengolahan pisang di Flores, terasa jelas betapa pisang adalah tumbuhan yang sangat akrab dalam kehidupan masyarakat dan sangat mudah diolah menjadi berbagai hidangan.
Selain jenis pucuk, daun, dan pelepah yang muda dan dapat dimakan, sebagian besar penduduk Flores menanam pisang sebagai cadangan makanan untuk ternak mereka.
Batang pisang tidak hanya digunakan sebagai pakan babi, tetapi juga sebagai pakan sapi. Jadi, sangat jelas betapa pentingnya pisang bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pisang memiliki peran sebagai pelindung mata air
Salah satu peran yang jarang diketahui adalah terkait dengan fungsi pohon pisang sebagai tumbuhan penghasil air. Pohon pisang memiliki kemampuan untuk menyimpan air.