Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mendukung Anak-anak yang Kehilangan Ayah: Peranan Komunikasi Suara sebagai Solusi Alternatif

5 Juli 2023   15:48 Diperbarui: 11 Juli 2023   00:36 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solusi alternatif dalam mengelola emosi anak-anak dapat ditempuh dengan berbagai cara, dan salah satu cara yang tidak bisa dilupakan saat ini adalah komunikasi suara, terutama ketika kita berada di ruangan yang berbeda. | Ino Sigaze.

Terkejut membaca topik pilihan Kompasiana tentang "Bagaimana mengelola emosi anak", pasalnya situasi keluarga saya sedang menghadapi kedukaan. Adik ipar baru saja meninggal dunia kemarin, dan ia meninggalkan tiga puterinya yang semuanya masih kecil.

Saat pertama mendengar berita kepergian suami dari adik perempuanku itu, saya sama sekali tidak bisa berkata apa-apa. Ya, sprachlos memang.

Sekitar lima menit kemudian, muncul pertanyaan bagaimana dengan tiga anak yang masih kecil itu. Mereka pasti kehilangan figur sang ayah. 

Bagaimana rasa sakit mereka yang ditinggalkan oleh sang ayah terkasih? Meskipun saya tahu mungkin hanya puteri sulungnya, Amelia, yang bisa mengerti apa artinya kematian.

Dua puterinya yang lain, hanya bisa mengatakan bahwa papa sedang tidur. 

Oh, sungguh tidak mudah ketika kita berbicara tentang bagaimana mengelola emosi anak.

Secara konkret, pada situasi itu, saya benar-benar merasa ditantang dalam cara saya yang berada jauh di Jerman untuk membantu keponakan saya secara emosional.

Cara alternatif mendukung anak-anak yang kehilangan ayah

Hari ini, saya bersyukur bahwa saya bisa melakukan panggilan video bersama Amelia, Kirana, dan Alisa. 

Tapi sungguh-sungguh menyayat hati ketika melihat mereka menangis. Saya merasakan perbedaan antara melihat orang dewasa yang menangis dan anak kecil yang menangis ketika ayah mereka meninggalkan mereka selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun