Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

5 Prinsip Investasi SBN yang Menjanjikan Kemandirian Ekonomi

1 Juni 2023   14:36 Diperbarui: 3 Juni 2023   18:31 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dan seperti apa cara melakukan investasi, memperoleh suku bunga, dan hal-hal lainnya dapat diperoleh melalui sistem yang telah disiapkan oleh pemerintah atau melalui situs web Tanamduit.

Nama Tanamduit sendiri sudah sangat keren. Uang di era digital ini telah menjadi seperti pohon yang dapat berbuah. Namun, logikanya harus jelas. Jika pohon harus ditanam terlebih dahulu sebelum menghasilkan buah, maka demikian pula uang perlu ditanam terlebih dahulu agar menghasilkan bunga.

 4. Kegalauan istilah yang beredar di masyarakat

Saya sering mendengar dalam percakapan sehari-hari dengan masyarakat, terdapat ucapan-ucapan yang sebenarnya perlu dijelaskan dengan baik.

Sebagai contoh, sudah lama kita mendengar istilah "buang modal". Istilah tersebut sering kali terdengar ketika seseorang memulai usaha kecil seperti UMKM.

Suatu waktu, saya mengajukan protes terhadap istilah tersebut. Saya mengatakan, "Maaf ya, istilah 'buang modal' itu membingungkan. Seharusnya kamu menggunakan istilah 'tanam modal' bukan 'buang modal'."

Demikian juga, saya sangat setuju dengan gebrakan pemerintah terkait SBN yang memunculkan istilah "tanamduit". Istilah tersebut sangat keren dan bisa sangat memotivasi masyarakat kita.

Prinsipnya, daripada berinvestasi secara tidak jelas, tanpa ada jaminan resmi dari pemerintah, mengapa tidak langsung berinvestasi dengan pemerintah yang memiliki hukum dan peraturan yang melindungi hak para investor.

Oleh karena itu, tulisan ini sekaligus mengajak masyarakat untuk mengambil langkah baru dalam mempercayai negara dengan mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada.

Tunggu apa lagi, jika sistem dan jaminan keamanannya tidak bisa diragukan lagi. Mulailah dengan standar minimum sekaligus sambil belajar bagaimana cara yang baik dalam perjalanan waktu.

 5. Mengapa takut membeli SBN, di sana ada standar aturan pada nomor 5 tentang Fatwa dan opini Syariah

Ketika saya membaca poin nomor 5 tentang Fatwa dan opini Syariah, pada awalnya saya dengan kritis bertanya, mengapa poin tersebut harus ada? Bukankah SBN adalah urusan negara?

Setelah dipikirkan dengan tenang, saya yakin bahwa kontrol dan jaminan keamanan justru semakin terjamin ketika ada institusi lain yang juga menjaga dan mengawasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun