Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Fenomena Pengobatan Tradisional Ida Dayak, Apresiasi dan Pengakuan Formal

12 April 2023   18:36 Diperbarui: 13 April 2023   13:30 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurianta (34) bersama keluarganya rela datang dari Purwokerto, Jawa Tengah menuju ke Depok, Jawa Barat, hanya untuk menjalani oengobatan alternatif Ida Dayak  (KOMPAS.com/M Chaerul Halim)

Sembuh dalam waktu singkat, bukankah itu suatu keajaiban? Ida Dayak, putri Dayak yang ajaib itu kini mulai direbut publik yang luas.

Ida Dayak jadi viral hingga pro dan kontra

Banyak pihak mulai buka mata dan mengkritisi gerak langkah Ida Dayak. Bahkan ada tuduhan yang tidak masuk akal. Seakan-akan itu ada trik dan manipulasinya.

Sementara itu, banyak pula orang yang pernah mengalami kesembuhan secara nyata. Apakah itu sebuah manipulasi? Saya yakin tidak.

Model manipulasi yang berkembang saat ini adalah orang menggunakan fenomena Ida Dayak dengan sorotan yang tajam dan kontras untuk meningkatkan popularitas pribadinya.

Bahkan dalam satu dialog di TV ada seorang dokter yang menganggap bahwa fenomena Ida Dayak itu biasa saja, karena sejak dulu kala sudah ada praktek seperti itu.

Memang praktek penyembuhan secara tradisional itu ada sejak dulu kala dan ada di mana-mana. Saya yakin bahwa praktek penyembuhan secara tradisional itu ada di setiap budaya dan daerah.

Apakah saat ini Ida Dayak melanggar kode etik medis?

Saya kira tidak, karena orang sendiri yang datang kepada Ida Dayak. Lalu Ida Dayak sendiri tidak meminta bayaran. Ia hanya menjual ramuan atau obat-obatan racikannya sendiri.

Pada sisi yang lain, kesembuhan yang boleh dialami oleh pasiennya bukan lagi tunggu lama-lama, tetapi pada saat itu juga. 

Tentu saja bahwa jika sebagian besar orang datang berobat pada momen praktek Ida Dayak dan mengabaikan ruang pengobatan resmi dan profesional dalam standar medis, maka sudah pasti ada tuntutan dan perhitungan lainnya.

Saya pikir hal itu baik untuk dikaji supaya Indonesia perlu memikirkan model perawatan tidak hanya medis dengan standar ilmu kedokteran, tetapi juga perlu ada kerjasama dengan model pengobatan tradisional alternatif khususnya berkaitan dengan urusan tulang.

Mungkinkah kolaborasi pengobatan medis dan tradisional diakui di Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun