Menurut para penginjil, Yesus disalibkan sesaat sebelum hari raya Paskah Yahudi dan setelah penguburan-Nya beberapa murid-Nya melihat dan mengenali-Nya masih hidup.
Namun, kebangkitan Yesus tidak dipahami sebagai kebangkitan ajaib orang mati kembali ke kehidupan duniawi.
Kristus yang bangkit menurut kisah-kisah Injil: dalam tubuh yang diubahkan dan tidak langsung dapat dikenali.
"Kemudian mata mereka terbuka, dan mereka mengenali-Nya; dan dia menghilang dari pandangan mereka," kata Injil Lukas (24:31).
Oleh karena itu, orang Kristen tidak bisa hanya mengandalkan kubur kosong sebagai bukti kebangkitan Yesus. Argumen itu sering dianggap lemah oleh para teolog di Eropa (Bdk. katolische.de)
Sebaliknya, yang menentukan adalah keyakinan yang diperoleh melalui persepsi para murid sendiri tentang Yesus, yang juga dibuat kredibel bagi orang lain dalam Injil dengan cerita tentang kematian dan kebangkitan Yesus.
Pada Paskah, rencana keselamatan Allah yang diumumkan pada hari Natal telah selesai. Yesus Kristus, yang datang kepada kita sebagai "Terang Dunia" (Yohanes 8:12), menjadi terang harapan pada Paskah.
Bagian Perjanjian Baru yang populer untuk Paskah adalah penyaliban dan kebangkitan Yesus Kristus. Â Kisah ini diceritakan dalam Injil Perjanjian Baru, khususnya Matius 27-28, Markus 15-16, Lukas 23-24, dan Yohanes 18-20.
Simbol-simbol dalam Perayaan Paskah
Simbolisme cahaya memainkan peran yang sama pada Paskah seperti pada Natal. Perayaan Vigili Paskah, yang berlangsung pada malam sebelum Minggu Paskah atau dini hari Paskah, biasanya dimulai di luar gereja dengan api unggun, yang disebut api unggun Paskah.
Lilin Paskah, lambang Kristus yang bangkit, dinyalakan dan dibawa masuk ke dalam gereja yang masih gelap dengan tulisan "Lumen Christi" (bahasa Latin untuk: Terang Kristus) yang masih menyala.