Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Budaya dan Kreativitas Menghayati Perayaan Jumat Agung

7 April 2023   02:33 Diperbarui: 7 April 2023   04:33 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lilin dan salib pada perayaan Jumat Agung di gereja Karmel Jerman | Dokumentasi pribadi oleh Ino Sigaze.

Karfreitag, Budaya dan Kreativitas

Budaya dan cara berpikir Jerman yang kreatif menjadikan mereka tidak kaku dengan hanya memelihara tradisi, tetapi juga coba menemukan cara-cara kreatif yang menarik sesuai dengan kerinduan umat.

Cara baru yang kreatif sesuai dengan selera budaya mereka sendiri.

Lilin dan salib pada perayaan Jumat Agung di gereja Karmel Jerman | Dokumentasi pribadi oleh Ino Sigaze.
Lilin dan salib pada perayaan Jumat Agung di gereja Karmel Jerman | Dokumentasi pribadi oleh Ino Sigaze.

Di sana tidak ada ritual cium salib, tetapi setiap orang boleh membawa lilin dan meletakan lilin pada salib yang sudah ditempatkan di wilayah Altar gereja.

Bahkan ada juga yang membawa bentuk bibit umbi-umbian yang kecil sebagai lambang harapan akan hidup baru.

Selanjutnya ada lagi kreativitas baru yang sangat menarik yakni mendatangkan seorang yang membunyikan gong bersamaan dengan pembacaan kisah sengsara Yesus.

Momen itu sangat menakjubkan karena pemain musik gong itu bisa membunyikan gong dengan suara yang berbeda-beda sesuai ritme cerita yang dibacakan pada saat itu.

Gong yang dipakai di hari Jumat Agung di gereja Karmel Jerman | Dokumentasi pribadi oleh Ino Sigaze.
Gong yang dipakai di hari Jumat Agung di gereja Karmel Jerman | Dokumentasi pribadi oleh Ino Sigaze.

Satu hal yang mengharukan yakni semua gong yang dipakai itu berasal dari Indonesia. Karya seni budaya anak bangsa ternyata bisa dibawa masuk ke dalam liturgi gereja. 

Seni, budaya dan kreativitas jika bisa dipadukan dengan baik, maka akan memberikan pesan yang mengarahkan hati manusia kepada realitas yang lebih tinggi.

Lonceng kematian Yesus tidak pernah sia-sia, tetapi membawa kehidupan dan keselamatan manusia. 

Salam berbagi, ino, 7.04.2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun