Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kamis Putih, Makna Ritus dan Catatan Katekismus

5 April 2023   15:03 Diperbarui: 6 April 2023   12:22 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamis putih, makna ritus dan catatan Katekismus | Dokumen diambil dari: kirche-ulrichstein.de

Hal ini sering disebut sebagai "Perjamuan Terakhir" dan merupakan bagian penting dari perayaan Kamis Putih di banyak gereja Kristen.

Catatan Katekismus Gereja Katolik (KGK) tentang Kamis Putih

KGK adalah buku teks resmi Gereja Katolik Roma, yang menjelaskan ajaran Katolik tentang berbagai masalah iman dan moral.

Apa sih ringkasan dalam KGK tentang Kamis Putih dan ritus-ritus terkait di dalamnya?

Katekismus Gereja Katolik 1347:      "Bukankah ini sesuai dengan acara perjamuan paska, yang dilakukan Yesus yang telah bangkit dengan murid-murid-Nya ? Sementara mereka berjalan-jalan, Ia menjelaskan Kitab Suci kepada mereka lalu duduk makan dengan mereka. "Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya, dan memberikannya kepada mereka" (Luk 24:30) Bdk. Luk 24:13-35."

Kamis Putih adalah hari sebelum Jumat Agung dan merupakan bagian dari Pekan Suci, seminggu sebelum Paskah, ketika umat Kristiani di seluruh dunia memperingati penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. 

Berikut beberapa informasi dari Katekismus Gereja Katolik tentang Kamis Putih:

Kamis Putih (KGK 1322-1419): Kamis Putih memperingati perjamuan terakhir yang Yesus rayakan bersama murid-muridnya sebelum dia menderita dan mati. Selama jamuan makan inilah Yesus menetapkan sakramen Ekaristi, di mana roti dan anggur menjadi tubuh dan darah-Nya.

Sakramen Ekaristi (KGK 1324): Katekismus menekankan pentingnya Ekaristi sebagai "sumber dan puncak kehidupan Kristiani". Itu mengajarkan bahwa Yesus Kristus benar-benar hadir dalam Ekaristi dan bahwa Ekaristi adalah pusat ibadat Katolik.

Imamat (KGK 1536-1600): Kamis Putih juga menekankan pentingnya imamat, karena pada Perjamuan Terakhir-Nya Yesus memberikan teladan pelayanan bagi murid-murid-Nya dengan membasuh kaki mereka.

Katekismus menekankan bahwa dalam Gereja Katolik imamat memiliki peran khusus dalam perayaan Ekaristi dan penyelenggaraan sakramen-sakramen lainnya.

Tabernakel (KGK 1379): Setelah perayaan Misa pada Kamis Putih, hosti yang telah dikonsekrasi biasanya disimpan di tabernakel, yang berfungsi sebagai tempat adorasi dan penghormatan Yesus dalam Ekaristi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun