Anak pejabat pasti dijaga oleh orang lain dan bahkan orangtua jarang punya waktu untuk bersama anak-anak mereka. Tentu berbeda dengan anak petani yang hampir setiap hari bisa bersama, bahkan bisa bekerja bersama dan merasakan perjuangan orangtua mereka.
Bagi saya, itu adalah sebuah privilese unik. Anak bisa melihat secara langsung bagaimana perjuangan orangtua mereka bahkan anak bisa merasakan juga apa yang diusahakan orangtua mereka.
Anak bisa merasakan makan bersama orangtua mereka, bisa mendengar dongeng kesusahan yang memotivasi anak untuk kerja cerdas dan jujur.
Saya yakin privilese seperti itu tidak bisa didapatkan dari orang yang sudah mapan dan berada. Tidak perlu menceritakan sola perjuangan dan kerja keras orangtua kepada anak.
Masa depan anak sudah disiapkan semuanya. Dalam hal ini daya berpikir anak tentu saja berbeda. Mungkin juga daya nalar dan kreasi berpikir anak petani berbeda.
Kerja baru menghasilkan uang itu logika bijak anak petani, tapi anak pejabat misalnya, "ngapain kerja, papa sudah punya banyak uang buat saya. Aku sudah punya motor gede (moge)."
4. Privilese hubungan dengan lingkungan dan alam
Satu keistimewaan yang unik dari anak petani adalah privilese kontak hubungan mereka dengan lingkungan dan alam. Lingkungan kehidupan anak petani tentu saja adalah lingkungan alam.
Kadang saya berpikir andaikan benar-benar krisis dan tidak ada persediaan makanan sama sekali di kota, maka yang masih bisa hidup aman adalah anak petani.
Anak petani tahu dengan pasti mana saja jenis hasil hutan yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan. Jenis-jenis umbi-umbian mana yang bisa dimakan dan bagaimana bisa mengolahnya.
Kontak tanpa batas dengan alam, telah membentuk wawasan dan pengetahuan mereka yang lebih tentang peran penting (Rolle) dari lingkungan alam itu sendiri bagi kehidupan manusia.