Dari kenyataan itu sebenarnya seorang bisa memahami bagaimana kualitas diri siswa itu, yakni bahwa siswa itu punya pandangan yang positif tentang gurunya.
Tentu saja berbeda dengan sebagian siswa yang mencurigai bahwa kalau bertanya secara pribadi nanti akan dimarahi. Ya pikiran negatif tentang guru bisa saja menjadi bukti dari ungkapan kualitas diri siswa.
Nah, sebenarnya pembelajaran yang baik dan berkualitas itu perlu mengubah disposisi batin siswa supaya semakin dewasa dan terbuka bertanya dan berdiskusi dengan gurunya.
4. Bisa menjelaskan sesuatu dalam kaitannya dengan apa yang dibacanya
Pembelajaran yang berkualitas mesti membawa siswa kepada kompetensi yang mampu menghubungkan satu tema dengan tema lainnya.Â
Bahkan siswa akan dilihat sebagai siswa yang berkualitas kalau jawabannya tidak hanya ungkapan hasil hafalan dari buku pelajaran, tetapi dia bisa menjawab melalui bahasanya sendiri dan dari pengalamanya.
Mencapai kemampuan seperti itu tentu saja tidak mudah; di sana dibutuhkan latihan dan kedisiplinan. Saya jadi ingat pengalaman sewaktu menjadi guru dulu.
Dalam suatu latihan membawakan seminar, para siswa diberikan masukan tentang bagaimana mengajukan pertanyaan kritis dan belajar menghubungkan satu hal dengan hal lainnya.
Pada sesi jam pelajaran selanjutnya, mereka menerapkan pola-pola itu pada guru yang lain, sampai ibu gurunya kewalahan. Latihan dasar yang kami buat yakni melatih kemampuan analisa.
Sebagai contoh, mereka diminta untuk mendiskusikan tentang sebuah botol. Dalam perjalanan waktu muncul banyak sekali gagasan yang bersinggungan dengan botol.
Ya, di sana mereka berbicara tentang bahan dasar botol, mengapa tutup nya kecil, mengapa orang menciptakan botol. Hal yang mengejutkan ternyata dari tema botol itu, mereka akhirnya sampai pada gagasan tentang kepenuhan.