Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ada 4 Indikasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas

2 Maret 2023   20:23 Diperbarui: 8 Maret 2023   01:15 1596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa perempuan saat di sekolah (DOK.Save the Children Indonesia via kompas.com)

Dari kenyataan itu sebenarnya seorang bisa memahami bagaimana kualitas diri siswa itu, yakni bahwa siswa itu punya pandangan yang positif tentang gurunya.

Tentu saja berbeda dengan sebagian siswa yang mencurigai bahwa kalau bertanya secara pribadi nanti akan dimarahi. Ya pikiran negatif tentang guru bisa saja menjadi bukti dari ungkapan kualitas diri siswa.

Nah, sebenarnya pembelajaran yang baik dan berkualitas itu perlu mengubah disposisi batin siswa supaya semakin dewasa dan terbuka bertanya dan berdiskusi dengan gurunya.

4. Bisa menjelaskan sesuatu dalam kaitannya dengan apa yang dibacanya

Pembelajaran yang berkualitas mesti membawa siswa kepada kompetensi yang mampu menghubungkan satu tema dengan tema lainnya. 

Bahkan siswa akan dilihat sebagai siswa yang berkualitas kalau jawabannya tidak hanya ungkapan hasil hafalan dari buku pelajaran, tetapi dia bisa menjawab melalui bahasanya sendiri dan dari pengalamanya.

Mencapai kemampuan seperti itu tentu saja tidak mudah; di sana dibutuhkan latihan dan kedisiplinan. Saya jadi ingat pengalaman sewaktu menjadi guru dulu.

Dalam suatu latihan membawakan seminar, para siswa diberikan masukan tentang bagaimana mengajukan pertanyaan kritis dan belajar menghubungkan satu hal dengan hal lainnya.

Pada sesi jam pelajaran selanjutnya, mereka menerapkan pola-pola itu pada guru yang lain, sampai ibu gurunya kewalahan. Latihan dasar yang kami buat yakni melatih kemampuan analisa.

Sebagai contoh, mereka diminta untuk mendiskusikan tentang sebuah botol. Dalam perjalanan waktu muncul banyak sekali gagasan yang bersinggungan dengan botol.

Ya, di sana mereka berbicara tentang bahan dasar botol, mengapa tutup nya kecil, mengapa orang menciptakan botol. Hal yang mengejutkan ternyata dari tema botol itu, mereka akhirnya sampai pada gagasan tentang kepenuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun