Wajah kereta jadi begitu bersih. Rupanya hal ini belum diperhatikan di Jerman pada jam-jam sore dan malam misalnya, karena mereka sangat mengharapkan kesadaran penumpang sendiri.Â
Di sana yang disediakan cuma kotak sampah pada dinding kereta. Cuma sering ditemukan tidak dimanfaatkan secara tepat.Â
Penumpang yang baik tentu perlu punya rasa tanggung jawab dalam menjaga kebersihan kereta selama perjalanan.
2. Keamanan dan ketenangan
Faktor keamanan dan ketenangan paling dibutuhkan para penumpang. Namun, tidak semua penumpang itu punya selera dan rasa yang sama.
Pengalaman membuktikan bahwa ada jenis orang dari negara tertentu yang tidak peduli dengan kebutuhan orang lain dalam menciptakan ketenangan selama perjalanan. Â
Mereka cukup sering berlama-lama telponan dengan suara yang bisa didengar oleh semua orang.Â
Tanpa ada rasa malu dan bersalah, rupanya hal seperti itu belum dimiliki oleh orang Indonesia. Orang Indonesia berbicara sangat pelan dan perasa rupanya, sehingga hampir tidak pernah mendengar suara keras di dalam kereta.Â
Jadi sadar ternyata latar belakang budaya orang sangat mempengaruhi tata cara seseorang menggunakan fasilitas umum. Â
3. Tata krama pemeriksa tiket
Pemeriksa tiket semestinya punya pengetahuan dasar tentang tata krama berhadapan dengan para penumpang.Â
Akan tetapi, kenyataannya tidak semua petugas pemeriksa tiket itu mengerti dan menganggap bahwa tata krama itu penting dan baik untuk diterapkan.Â
Di Jerman misalnya, petugas pemeriksa tiket umumnya mengatakan seperti ini, Fahrkarte bitte! Tolong tiketnya! Tapi selain dengan cara sopan, ada pula yang tanpa basa basi. Mana tiket?Â