Ternyata rumah makan China di Israel sangat besar dan berlantai dua. Ya lebih besar dari China Restaurant di beberapa kota di Spanyol. Tentu saja bukan soal besarnya, tetapi soal bahwa rumah makan China itu ada di sana, sudah berarti ada perizinan resmi.
Dari perizinan itu, terlihat bahwa mereka punya kerjasama, mereka punya modal dan konsep yang bisa diandalkan.
2. China cerdas membaca peluang dan berani mencoba bisnis kuliner di jantung pariwisata dunia
Peluang dan kemampuan membaca peluang itu rupanya tidak sekedar teori hasil fantasi di rumah atau di negara mereka saja, tetapi lebih-lebih karena melalui suatu penelitian lapangan.
Saya pernah melihat beberapa kali di Frankfurt misalnya, beberapa orang muda China yang sehari-hari berdiri di jalan dan menghitung berapa penumpang yang turun di setiap stasiun kereta.
Setiap ada penumpang turun, mereka berusaha menghitungnya. Bisa saja mereka mengamati juga berapa orang asing dan berapa banyak penduduk asli.
Prediksi saya tentu saja mengarah kepada itu suatu bentuk penelitian lapangan (Forschung) yang tentu saja berkaitan dengan bidang transportasi dan pariwisata.
Di antara tema pariwisata dan transportasi itu tentu saja tema tentang kuliner menempati posisi sentral. Karena siapa sih yang tidak pernah lapar kalau melakukan perjalanan.
Poinnya tidak hanya soal kebutuhan makan, tetapi rupanya mereka punya data, orang-orang dari negara mana saja yang suka melakukan perjalanan.Â
Mereka rupanya sudah tahu, negara-negara yang doyan makan makanan khas China. Siapa sih yang tidak suka kalau di rumah makan China itu ada makanan yang segar-segar.
Aksi-aksi seperti itu rupanya dilakukan hampir di semua negara. Orang China bukan saja sekedar ziarah, atau menejelajahi objek wisata di kota-kota di seluruh dunia, tetapi meneliti kebutuhan manusia di setiap negara.
Di situlah rupanya hal yang menjadi motivasi mengapa mereka perlu ada di setiap sudut kota di seluruh dunia. Dunia semakin terbuka kepada siapa saja dan orang bisa pergi ke mana saja.Â
Selera makan China tentu saja tidak bisa duanya. Kalau menurut saya sih, kuliner China itu merupakan kuliner perpaduan cita rasa Eropa dan Asia.