Dalam keterjepitan ekonomi, orang bisa lakukan apa saja. Nah, tentu hal itu perlu dikritisi dengan bijak. Menjadi pengemis online tentu saja menjadi fenomena yang perlu dijelaskan secara adil dan benar.
Bahkan sejauh mungkin pelaku bisnis online sampai ke fenomena menjadi pengemis online itu perlu ditanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang penting.
Prediksi lembaga global dalam lensa perspektif Sri Mulyani
Sri Mulyani memastikan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mengupayakan langkah untuk meningkatkan kewaspadaan di tahun 2023 ini.Â
Kewaspadaan ini secara nyata bersentuhan dengan cara pengelolaan kesehatan fiskal, yang bisa dilakukan dengan cara tetap konsisten menjaga defisit APBN di level rendah, yaitu di bawah 3 % dari produk domestik bruto (PDM).
Informasi penting yang disampaikan Menteri Keuangan terkait dengan kewaspadaan itu yakni bahwa kita tidak hanya berhadapan dengan inflasi, tetapi juga terkait dengan kemungkinan resesi.
Selanjutnya baru-baru ini, Jokowi dengan lebih detail membeberkan situasi kegentingan global saat ini. Kegentingan global itu tidak hanya karena resesi global, inflasi, resesi keuangan, perang, tetapi juga karena krisis pangan, krisis gas (Indonesia Pusaka, 11/01/2023).
Hidup terus dipertahankan, tanpa meredusir nilai-nilai tubuh manusia, mungkinkah?
Komersialisasi tubuh tidak menjadi pilihan yang pantas di tengah kegentingan global tentunya. Oleh karena itu, langkah dan gerak cepat pemerintah mungkin sangat diperlukan saat ini, bagaimana membuka kemungkinan pekerjaan bagi pengemis online untuk beralih ke pekerjaan lain yang lebih berlandaskan pada nilai kemanusiaan.
Kesadaran yang sama tentu saja kita tidak hanya merasa hina dan jijik dengan cara-cara hidup seperti itu, tetapi dari sudut pandang yang lain kita dipanggil untuk merasakan kegentingan yang mereka rasakan saat ini sampai menjual tubuh mereka, lalu memikirkan bagaimana caranya mengatasi fenomena itu.
Adakah cara lain yang lebih bermartabat untuk melanjutkan hidup ini? Solidaritas apa yang bisa diberikan untuk para pengemis online? Tentu saja hal itu menjadi tantangan berat pemerintah saat ini.
Hidup harus dipertahankan, tanpa meredusir nilai-nilai tubuh manusia. Nilai tubuh tentu saja dalam pandangan agama-agama sangat penting.
Tubuh adalah bait yang mulia dan suci. Tubuh adalah rumah dari hati nurani, yang menjadi inti dan pusat dari adanya manusia. Bahkan tubuh itu adalah tempat diam dari yang Suci, sang Singgasana.
Pertanyaan kritis untuk dikaji bersama