Dari keunikan itulah sebenarnya tidak heran, jika Kamele disoroti secara khusus oleh banyak wartawan. Keunikan lain yang cukup umum dimiliki oleh anak-anak kemarin adalah mereka mengenakan jenis mahkota kuningan bagaikan sang raja.
Dari segi materialnya, sebenarnya itu sangat murah, namun dari segi simbol dan artinya tentu saja sangat penting. Ya, anak adalah mahkota keluarga.Â
Aksi itu rupanya sangat relevan dengan tema resesi seks saat ini. Jika anak dilihat sebagai mahkota keluarga, maka kerinduan untuk memperoleh mahkota itu tidak akan hilang.
Meskipun demikian, kita hanya bisa berharap bahwa pola pikir masyarakat Eropa bisa berubah dan benar-benar melihat bahwa kehadiran anak di tengah keluarga mereka bagaikan sebuah mahkota emas.
2. Orangtua, guru agama, para pastor menuntun anak-anak
Aksi Sternsinger itu didukung oleh banyak pihak. Keuskupan Limburg tentu saja menjadi penggerak utama yang menggerakan semua umat di Keuskupan Limburg untuk terlibat dalam aksi Sternsinger itu.
Kehadiran orangtua, guru agama, dan para pastor untuk mendukung aksi anak-anak itu disambut baik sekali orang begitu banyak orang.Â
Dukungan orangtua, guru, dan kaum muda lainnya terlihat jelas sekali dalam menyediakan jenis minuman untuk siapa saja yang hadir. Di sana ada kopi, teh dan kinderpunsch.
Pada prinsipnya minuman itu gratis, tetapi ditawarkan juga sumbangan untuk misi bantuan anak-anak di Indonesia dan di seluruh dunia.
Dari situlah dana untuk dukungan anak-anak Indonesia dikumpulkan, tentu saja ada juga jenis sumbangan lainnya dari peserta yang hadir.
3. Masyarakat katolik Indonesia diundang secara khusus untuk bermain angklung