Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sternsinger Keuskupan Limburg dan Opsi Perlindungan Anak di Indonesia

31 Desember 2022   15:41 Diperbarui: 2 Januari 2023   09:00 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak menyerupai unta berdiri dekat pohon natal | Dokumen pribadi oleh Ino.

Secara sangat mengagumkan masyarakat Katolik Indonesia di Frankfurt dan sekitarnya (MKIF) membawakan lagu dengan diiringi musik Angklung yang sangat merdu.

Angklung MKIF pada momen sternsinger 30.12.2022 | Dokumen pribadi oleh Ino.
Angklung MKIF pada momen sternsinger 30.12.2022 | Dokumen pribadi oleh Ino.

Semua mata tiba-tiba beralih pandang menatap pesona musik khas Indonesia. Tepuk tangan pun riuh sebagai tanda apresiasi anak-anak dan orangtua yang hadir kemarin.


Angklung MKIF telah menjadi satu jenis musik khas Indonesia yang terkenal di Jerman. Berkat kepiawaian Pak Poltak Silaban mendesain musik dengan iringan angklung itulah, grup angklung MKIF sering diundang di momen resmi baik dalam konteks acara keagamaan maupun dalam konteks pemerintahan Jerman.


4. Kotbah Uskup Limburg

Sesi yang sangat menarik adalah bagian khotbah dari Uskup Limburg, Georg Bätzing pada kesempatan itu. Dalam bahasa yang sangat sederhana bisa dimengerti oleh anak-anak, sang Uskup bercerita tentang pengalaman selama Natal beberapa waktu lalu.

Uskup Limburg, Georg Btzing sedang berkotbah di panggung utama| Dokumen pribadi oleh Ino.
Uskup Limburg, Georg Btzing sedang berkotbah di panggung utama| Dokumen pribadi oleh Ino.

Ia mengunjungi keluarganya dan bertemu dengan keponakannya. Pada kesempatan itu, ia bahkan menggendong keponakannya sampai terjadi bahwa keponakan begitu tenang di bahunya, dalam gendongannya.

Merasakan kehadiran seorang anak di tengah-tengah keluarga itu merupakan bagian penting dalam kehidupan kita. Yesus bahkan mengajak para murid-Nya untuk memahami Kerajaan-Nya melalui perumpamaan seorang anak kecil.

Menjadi kecil seperti seorang anak itu memungkinkan seseorang dapat menerima rahmat kedamaian. Jadi, jangan lupa menempatkan anak-anak di tengah kehidupan keluarga. Natal itu akan menjadi momen sangat indah, ketika ada anak kecil di antara kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun