Tujuan yang baik harus didukung dengan disposisi batin yang dalam dari totalitas hati yang murni sebagai saudara dan bukan sebagai orang lain | Ino Sigaze.
Tema tentang "Bau badan dan bagaimana cara menyampaikannya" adalah tema penting yang sering lupa dari perhatian banyak orang. Bahkan kebanyakan hanya berhenti dengan mengeluh saja dan tidak pernah mencari solusinya.Â
Tentu saja tema itu sangat menarik karena ketika orang berjuang menemukan solusinya, maka orang akan berhadapan dengan bagaimana cara-cara praktis dan model pendekatan yang efektif.
Pendekatan yang efektif dalam arti ini sebenarnya mengandung arti bahwa cara penyampaian itu tidak membuat orang lain tersinggung, tetapi bisa menerima dengan senang hati.
Untuk sampai pada kualitas pendekatan yang efektif seperti itu, bagi saya itu tidak mudah. Nah, saya punya pengalaman di Jerman terkait tema bau badan.
Cerita singkat tentang bau badan setelah olahraga
Suatu sore di tahun 2018, saya baru saja berjalan kaki sendirian di pesisir sungai Rhein selama 45 menit. Setelah kembali, seorang teman cepat-cepat memberi saya telpon rumah karena dia harus buru-buru pergi.
Tanpa pikir panjang saya mengambil alih tugas itu, meskipun waktu itu belum mandi. Tidak lama kemudian, bel pintu utama rumah berdering. Ya, mau gak mau saya ke sana untuk membuka itu.
Eh ternyata yang datang adalah seorang teman serumah juga yang kebetulan dia lupa membawa kunci. Saya menerima dia dan sempat kami bercerita.
Beberapa menit kemudian, kami berhenti berbicara karena ada acara lain yang perlu kami lakukan. Saya buru-buru ke kamar untuk mandi dan seterusnya ke ruangan acara bersama kami.
Satu hal yang saya tidak perhatikan bahwa saya lupa, ternyata saya mengenakan jaket yang sama yang dipakai saat jalan kaki barusan.Â