1. Kemungkinan pertama, itu serangan udara yang dilakukan oleh militer Rusia. Klaim itu belum bisa dibenarkan, karena pada kenyataanya, jenis Rudal S-3000 itu memang buatan Rusia, namun jenis yang sama juga digunakan oleh tentara Ukraina.
2. Kemungkinan kedua, ada rekayasa serangan yang dilakukan sendiri oleh Ukraina. Rekayasa serangan itu juga belum bisa dipastikan karena belum ada hasil objektif dari penelitian yang dilakukan saat ini.Â
Ya, itu hanya merupakan kemungkinan yang bisa saja cara-cara licik dari Zelensky untuk menarik perhatian 17 negara yang sedang mengikuti G20 di Bali, Indonesia.
Analisis dari 2 kemungkinan di atas:
Pertama, jika kemungkinan pertama itu benar, maka sangat mungkin Polandia, Uni Eropa dan NATO akan sangat keras mengutuk Rusia dan menuntut pertanggungjawaban nantinya.Â
Tidak kurang dari sekadar menuntut pertanggungjawabkan, bisa dilihat dan dibaca ternyata Putin bisa saja dengan sengaja memprovokasi eskalasi perang melawan Ukraina. Bahkan bisa saja, Putin mau mengatakan bahwa G20 itu tidak ada pengaruhnya untuk menghentikan agresi militernya ke Ukraina.
Kedua, jika kemungkinan kedua itu yang benar, maka betapa Zelensky memprovokasi G20 melalui serangan itu. Akan tetapi, sampai dengan saat ini, ternyata Polandia sendiri yang resmi menjadi salah satu dari 30 negara anggota NATO, belum memberikan reaksi yang keras.
Polandia dalam hal ini sangat hati-hati dan mengambil sikap bijak baik dalam menilai, maupun memberikan reaksi-reaksi terkait jatuhnya rudal itu.Â
Hal yang buruk jika kemungkinan kedua itu yang benar adalah bahwa simpati negara-negara Uni Eropa (EU) akan hilang jika saja aksi itu benar direncanakan dan disengaja oleh Ukraina. Tentu saja, NATO akan menilai dengan bijak, bahwa Ukraina sedang bermain api untuk perang dunia ketiga.
Oleh karena ketidakpastian terkait serangan rudal itu, maka sampai dengan saat ini, masyarakat Eropa seluruhnya dan Jerman khususnya tidak merasakan ancaman luar biasa. Ya, umumnya tenang-tenang saja.
Tidak ada reaksi protes dan bentuk demonstrasi terkait dengan peristiwa itu. Saya bisa mengatakan bahwa semua berusaha menahan diri dan tidak terprovokasi oleh insiden pada Selasa, 14 November 2022 itu.