1. Bentuk edukasi terus-menerus terkait hubungan antara merokok dan dampaknya bagi kesehatan tubuh.
2. Edukasi terkait betapa besarnya biaya rokok. Saya masih ingat cerita seorang teman saya yang bertahun-tahun merokok, lalu suatu waktu ia coba menghitung berapa uang seluruhnya yang sudah dihabiskan hanya untuk rokok, katanya, semestinya ia sudah bisa membeli satu mobil Avanza.
3. Perlu adanya edukasi terkait hubungan antara adat dan instrumen adat yang sehat bagi kehidupan. Gerakan pro kehidupan (pro life) mungkin perlu sampai kepada konsep kritis terhadap adat dan kebiasaan yang diterima begitu saja tanpa melihat dari segi kesehatan dan kemandirian ekonomi.
4. Gerakan promosi hidup sehat mulai dari diri sendiri. Siapa saja yang berjuang mendukung kebijakan untuk hidup sehat, dia sendiri harus sehat. Jika dia mengajarkan orang supaya bisa membatasi diri untuk tidak merokok secara berlebihan, maka dia sendiri harus bisa meredusir kebiasaannya untuk merokok.
Demikian beberapa catatan kritis terkait kebijakan kenaikan cukai rokok di satu dengan tujuan yang mulia, tetapi juga perlu dipertimbangkan dengan aspek kehidupan lain yang nyata di masyarakat. Di sana ada adat yang mengikat cara berpikir dan logika-logika konyol.Â
Oleh karena itu, pilihan yang tepat adalah edukasi penyadaran terkait hubungan antara kesehatan dan adat yang membuat orang hidup sehat.
Salam berbagi, ino, 6.11.2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H